Usai Goldman Sachs, Kini Giliran Citigroup Ikuti Arah Iklim Bisnis Trump

Citigroup perlahan mulai meninggalkan prinsip dari keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI). Perusahaan baru-baru ini mengumumkan bahwa pihaknya tidak lagi melakukan perekrutan dengan mengedepankan keberagaman dalam jajaran dari Citigroup.
Dilansir dari Reuters, Senin (24/2), Chief Executive Officer (CEO) Citigroup, Jane Fraser mengatakan bahwa bank tidak akan lagi memiliki tujuan representasi yang bersifat aspiratif kecuali jika diwajibkan oleh hukum.
Baca Juga: Pernah jadi Bankir BRI dan Citibank, AIA Indonesia Tunjuk Harsya Prasetyo jadi Presiden Direktur
Jane mengatakan hal tersebut tak hanya diwujudkan dalam proses perekrutan namun ia juga tunjukkan dengan mengganti nama tim "Diversity, Equity and Inclusion and Talent Management" menjadi "Talent Management and Engagement".
Citigroup menyebut bahwa hal ini dilakukan seiring dengan perubahan iklim bisnis yang dibawa oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Diketahui, Trump terusmembongkar program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi baik dalam pemerintahan federal maupun sektor swasta.
"Kita hidup dalam lingkungan yang berubah dengan cepat. Meski demikian, kami tetap akan mempertimbangkan keberagaman perspektif dalam pengambilan keputusan perekrutan" jelas Fraser.
Keputusan Citigroup ini mengikuti langkah serupa dari Goldman Sachs. Perusahaan tersebut diketahui membatalkan kebijakan empat tahun mereka yang mewajibkan setidaknya ada dua anggota dewan direksi dari kelompok beragam untuk perusahaan yang ingin go public melalui Goldman
Baca Juga: Morgan Stanley Lagi-lagi Jual 188,75 Juta Saham FILM, Kepemilikannya Sisa Segini
Searah, JPMorgan Chase juga memberikan sinyal terkait dengan prinsip dari keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI). Perusahaan mengindikasikan bahwa mereka berpotensi menghadapi kritik terkait kebijakan DEI.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement