Ketua Koalisi Ojol Nasional Respons Gerakan Off-Bid Nasional, 'Jangan Mau Dieksploitasi Kepentingan Tertentu'

Di tengah ramainya pemberitaan mengenai aksi demonstrasi dan ajakan untuk mematikan aplikasi ojek online oleh Asosiasi Ojol Garda Indonesia pada Kamis (27/2).
Ada driver yang memilih untuk tetap bekerja. Mereka menegaskan bahwa tanggung jawab utama mereka adalah menafkahi keluarga, bukan ikut serta dalam aksi yang dapat mengurangi pemasukan harian mereka.
Aksi demo ini dilakukan sebagai bentuk aspirasi dari sebagian pengemudi ojek online yang menginginkan perubahan terhadap beberapa kebijakan yang mereka anggap kurang menguntungkan.
Sebagai bagian dari upaya menyampaikan aspirasi ini, para pengemudi yang terlibat dalam aksi menyerukan demo serta gerakan off-bid massal, di mana mereka secara kolektif menghentikan operasional aplikasi dalam waktu tertentu.
Ketua Presidium Koalisi Ojol Nasional (KON) Andi Kristiyanto mengatakan ia sangat prihatin dengan seruan itu dengan kondisi saat ini yang bertepatan dengan ibadah puasa, di mana akan banyak orderan.
"Ada kesan pihak yang menyerukan agar off-bid dalam aksi mereka itu, hanya klaim sepihak yang tidak di dukung oleh rekan rekan ojol dari berbagai komunitas.” ungkap Andi kepada wartawan, Selasa, 25/2/2025 di Jakarta.
Andi menegaskan bahwa seruan off-bid ini tidak didukung oleh berbagai komunitas ojol dan diduga hanya klaim sepihak.
Ia juga menduga ada indikasi eksploitasi kepentingan ojol demi keuntungan pribadi atau kelompok tertentu.
Ia lalu mengutip hasil pengecekan oleh Forum Ojol Yogya Bersatu (FOYB), menunjukkan bahwa tidak ditemukan alamat posko aksi sebagaimana disebutkan dalam selebaran yang beredar.
“Dengan fakta tersebut, kawan-kawan ojol juga meragukan kredibilitas pihak tersebut, yang diduga memanfaatkan ojol untuk kepentingan pribadinya, tidak ada manfaatnya buat kawan-kawan ojol dan bahkan bisa merusak citra ojol yang bisa berakibat menurunnya kepercayaan masyarakat pengguna jasa terhadap ojol, dan tentunya seruan tersebut merugikan kawan-kawan ojol,” tukas Andi.
Andi menegaskan aksi ini dapat merugikan mitra pengemudi dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan ojol. Oleh karena itu, KON mengajak para pengemudi untuk tetap bekerja dan mengabaikan seruan yang tidak jelas, demi menjaga stabilitas ekonomi mereka.
"Ya, kami tegaskan kepada para pihak tertentu agar menghentikan segala bentuk aksi unjuk rasa atau aksi apapun yang hanya bertujuan untuk mengeksploitasi ojol dan mencari keuntungan pribadi atau kelompok tertentu," katanya.
"Kami sangat berharap kawan kawan ojol untuk lebih bijak dalam menerima segala bentuk informasi atau ajakan yang berujung menyulitkan diri sendiri di kemudian hari. bila tidak jelas abaikan saja seruan aksi unjuk rasa disertai off-bid, mari kita tetap fokus untuk memenuhi kebutuhan keluarga. apalagi sebentar lagi kebutuhan kita meningkat menyambut hari raya, salam satu aspal, terima kasih,” tandas Andi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement