Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hashim: Target Ekonomi Bukan 8%, tapi Bisa 10%!

Hashim: Target Ekonomi Bukan 8%, tapi Bisa 10%! Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi di era pemerintahan Prabowo-Gibran bukan hanya mencapai 8%, tetapi harus melampaui angka tersebut. Pernyataan ini sekaligus meluruskan klaim sebelumnya bahwa target ekonomi hanya berada di angka 8%.

"Saya mau koreksi sedikit tadi. Tadi yang disebut, ekonomi, pertumbuhan ekonomi mencapai sampai dengan 8%. Harapan Pak Prabowo, saya dan kawan-kawan dalam lingkaran presiden adalah, melampaui, we want to surpass 8%. Kita akan melebihi, 8% itu minimal," ujar Hashim di Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Hashim mengungkapkan optimismenya setelah hampir empat bulan pemerintahan Prabowo-Gibran berjalan. 

Baca Juga: Dulu Ditolak, Kini Danantara Jadi Kenyataan! Hashim: Ini Impian Ayah Kami Sejak 1980-an

"Saya semakin optimis, kita akan melampaui 8%. Mungkin bukan tahun ini, tapi sudah pasti tahun depan. Dan selanjutnya, 8%," katanya.

Ia menjelaskan bahwa optimisme ini didasarkan pada sejumlah program baru yang belum pernah diterapkan di pemerintahan sebelumnya. Salah satunya adalah program makanan bergizi gratis, yang disebutnya sebagai stimulus ekonomi dengan kontribusi 2% terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Uang masuk ke pedesaan, uang masuk ke ekonomi nyata. Ini 2%, mulai 2%," jelasnya.

Selain itu, program perumahan yang dikembangkan Hashim atas kepercayaan Prabowo diperkirakan mampu menyumbang pertumbuhan 2-3% per tahun.

Baca Juga: Hashim Bocorkan Rahasia Prabowo Sejak 2006, Apa Hayo?

"Dari makanan gratis dan dari perumahan, kita sudah lihat bisa tambah 4% dari yang prediksi sekarang ini. Kalau tidak salah, prediksi tahun ini 5,3 ya," tambahnya.

Dengan tambahan kontribusi dari dua program tersebut, Hashim memperkirakan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 9,3%, meskipun ia menegaskan bahwa angka yang lebih realistis adalah di atas 8%.

"Jangan terlalu optimis. Too good to be true, Hashim. Too good to be true, everybody. No! It's not, it's realistic. Tapi oke. Oke, itu sudah 8%, ya nggak usah sebut 9%," ujarnya.

Selain program tersebut, pemerintah juga menyiapkan proyek infrastruktur skala besar dan pengembangan kawasan pangan atau food estate yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.

Baca Juga: Sejumlah Strategi Pemerintah Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 2025

"Ini sebelum yang lain-lain. Ini sebelum proyek-proyek ya Pak Prabowo sebut kemarin di Istana. Dari 20 miliar dolar, dia memulai 15 mega proyek. Itu sudah 9-10%. Terus ada program-program kawasan pangan," tambah Hashim.

Ia juga menyoroti peran internet sebagai faktor pendukung pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan analisis McKinsey, peningkatan konektivitas internet yang lebih luas dan terjangkau dapat menyumbang 0,7-1,3% terhadap pertumbuhan ekonomi per tahun.

"Oke, katakanlah 1%. Itu sudah 10-11%. So, ini adalah kesempatan bagi kita. Saya semakin optimis,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: