Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Swasembada Pangan, Pemerintah Siapkan Rp22 Triliun Hanya untuk Perbaiki Irigasi

Dorong Swasembada Pangan, Pemerintah Siapkan Rp22 Triliun Hanya untuk Perbaiki Irigasi Kredit Foto: Antara/Irfan Sumanjaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan alias Zulhas, mengaku jika pemerintah optimis Indonesia bisa mencapai swasembada pangan dalam waktu singkat. Untuk mewujudkan hal tersebut, kata dia, maka diperlukan perbaikan sistem irigasi yang digadang-gadang jadi syarat utama bisa mempercepat target swasembada pangan.

"Setelah kita lihat, ternyata luas sawah kita 7,4 juta hektare, tetapi lahan pertanian aktif bisa mencapai 10 juta hektare. Sayangnya, produksi gabah kita turun dari 54 juta ton menjadi 53 juta ton akibat El Nino," ujar Zulhas dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Zulhas menyebut bahwa salah satu kendala utamanya yakni banyaknya sawah yang hanya bisa panen sekali dalam setahun lantaran bergantung pada curah hujan. Sedangkan, sawah yang mempunyai irigasi baik bisa panen dua kali. Maka dari itu, dia menyayangkan selama 28 tahun terakhir tidak ada pembangunan irigasi baru.

Baca Juga: Tinggalkan Fokus Infrastruktur ala Soeharto Hingga Jokowi, Prabowo Gaspol Swasembada Pangan

Menanggapi masalah tersebut, Zulhas menyebut pihaknya segera menggelar rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto. Hasilnya, dana sebesar Rp22 triliun telah dialokasikan di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) khusus untuk perbaikan dan pembangunan irigasi.

"Kami langsung minta rapat terbatas dengan Presiden. Ada 2 juta hektare yang perlu diperbaiki irigasinya, dan uangnya sudah ada di PU. Presiden pun sudah menyetujui agar anggaran ini difokuskan untuk irigasi, bukan proyek lain," jelas Zulhas.

Pelaksanaan proyek tersebut, imbuhnya, masih menghadapi kendala birokrasi. Pasalnya, pembangunan infrastruktur saat ini diatur berdasarkan kewenangan antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Sehingga, banyak daerah yang justru membangun jalan menuju irigasi, bukan irigasinya sendiri.

Baca Juga: Prabowo Percepat Swasembada Pangan ke 2026, Zulhas: Bisa!

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah akan menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang irigasi, yang memungkinkan pemerintah pusat mengambil alih pembangunan jika pemerintah daerah tidak bergerak.

Lebih lanjut, jika perbaikan irigasi berjalan sesuai dengan rencana, maka sawah yang saat ini hanya bisa panen sekali bakal ditingkatkan menjadi dua kali dalam setahun. Pihaknya memproyeksikan, dengan rata-rata produksi 5 ton per hektare, ini dapat menambah sekitar 10 juta ton gabah.

"Jika ini terealisasi, produksi beras nasional bisa mencapai 33 hingga 34 juta ton," ungkap Zulhas.

Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat, gubernur, dan bupati agar program ini berjalan lancar. 

"Kata kuncinya adalah kerja sama. Kalau tidak ada sinergi, ini sulit terwujud," tegasnya.

Bahkan, pemerintah pusat berencana untuk mengawasi langsung pemerintah daerah dalam implementasi program ini.

"Kami mandorin dulu. Kalau tidak dimandorin, tidak jalan," pungkasnya.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: