
Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan dan energi, tetapi hal tersebut hanya dapat terwujud dengan komitmen kuat serta pendekatan yang tepat dan holistik.
Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menilai bahwa pemerintah saat ini tengah memperkuat ketahanan pangan dan energi sebagai bagian dari strategi nasional. Langkah ini dinilai penting untuk mengoptimalkan potensi sumber daya yang dimiliki Indonesia guna mengurangi ketergantungan terhadap negara lain.
"Kalau bicara swasembada pangan dan energi, nuansa yang dibangun dari Presiden Prabowo tampaknya lebih pada konsep ketahanan yang selama ini relatif kita tinggalkan," ujar Piter, dikutip Kamis (6/2/2025).
Baca Juga: 100 Hari Prabowo, Kolaborasi Kementerian BUMN Pacu Ketahanan Pangan Hingga Pertahanan
Menurutnya, tanpa swasembada di dua sektor tersebut, ketahanan pangan Indonesia akan tetap lemah meskipun pembangunan ekonomi berjalan pesat. Padahal, dengan sumber daya alam yang melimpah, seharusnya Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
“Salah satu contohnya adalah potensi pertanian, di mana padi dapat ditanam hingga tiga kali dalam setahun,” imbuhnya.
Namun, Piter juga menyoroti tantangan besar di sektor pertanian, seperti semakin berkurangnya lahan akibat alih fungsi serta menurunnya jumlah petani, terutama dari kalangan generasi muda.
Sebagai solusi, dia menilai bahwa peningkatan kesejahteraan petani menjadi faktor utama agar sektor pertanian kembali menarik minat banyak orang.
Optimalisasi Sumber Energi Jadi Kunci
Selain sektor pangan, Piter juga menekankan pentingnya optimalisasi sektor energi. Indonesia memiliki hampir semua jenis sumber energi, mulai dari gas bumi, panas bumi, minyak bumi, batu bara, hingga energi angin. Namun, pemanfaatan sumber daya tersebut masih menjadi tantangan besar.
"Yang perlu ditekankan adalah bagaimana potensi tersebut dikelola secara optimal. Perlu upaya holistik dengan kebijakan nasional yang jelas dan terintegrasi," tegasnya.
Baca Juga: Indonesia Percepat Target Swasembada Pangan, Presiden Prabowo Optimis Tercapai Sebelum Tahun Kedua
Sejalan dengan itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, Anggono Mahendrawan, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya mempertahankan dan mengoptimalkan produksi energi. Selain itu, proyek-proyek energi juga tengah digenjot agar segera beroperasi serta mempercepat eksplorasi cadangan energi baru.
Anggono menambahkan bahwa SKK Migas juga bersinergi dengan industri lain untuk mengalokasikan surplus gas ke sektor yang membutuhkan, terutama industri berskala besar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement