- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Sejarah Pendirian Pertamina, dari Ladang Minyak di Aceh hingga Tersohor se-Asia Pasifik
Kredit Foto: Henk van Rinsum/Wereldculturen NL via Potret Lawas
Pertamina, singkatan dari Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara, adalah perusahaan energi terbesar di Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan peran strategis dalam pengelolaan sumber daya energi nasional.
Pertamina berawal dari pendirian PT Perusahaan Minyak Nasional (Permina) pada 10 Desember 1957 oleh Pemerintah Indonesia. Permina didirikan untuk mengelola ladang minyak di Aceh Timur dan Aceh Tamiang.
Letnan Jenderal Ibnu Sutowo, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, ditunjuk sebagai direktur utama pertama Permina.
Pada tahun 1961, Permina berubah status menjadi perusahaan negara dengan nama PN Permina. Pada periode ini, pemerintah juga membentuk PN Pertambangan Minyak Indonesia (Pertamin) yang berfokus pada pengelolaan kontrak produksi dengan investor asing serta eksplorasi dan produksi minyak bumi.
Untuk meningkatkan efisiensi dan konsolidasi industri minyak dan gas nasional, pada 20 Agustus 1968, PN Permina dan PN Pertamin digabung menjadi PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional (Pertamina). Ibnu Sutowo melanjutkan perannya sebagai direktur utama Pertamina yang baru terbentuk.
Baca Juga: UMKM Pertamina Ekspor Perdana Madu dan Teh ke Filipina
Di bawah kepemimpinan Ibnu Sutowo, Pertamina mengalami ekspansi besar-besaran pada tahun 1970-an, termasuk investasi di berbagai sektor seperti perkapalan, petrokimia, dan real estate. Namun, ekspansi ini juga diwarnai dengan tantangan besar. Pada tahun 1975, Pertamina menghadapi krisis keuangan dengan utang mencapai sekitar US$10 miliar akibat mismanajemen dan korupsi. Krisis ini memicu perubahan kepemimpinan dan restrukturisasi internal.
Setelah Ibnu Sutowo, Pertamina dipimpin oleh beberapa tokoh penting, termasuk Piet Haryono (1976-1981), Joedo Soembono (1981-1984), dan A. R. Ramli (1984-1988). Pada masa kepemimpinan mereka, berbagai upaya dilakukan PN Pertamina untuk pemulihan dan stabilisasi perusahaan.
Pada 1 Januari 1972, nama perusahaan diubah menjadi Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina). Seiring berjalannya waktu, Pertamina terus berkembang dan melakukan diversifikasi usaha, termasuk investasi di sektor petrokimia, pengapalan, dan energi terbarukan.
Pada September 2003, sebagai implementasi dari Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, Pertamina berubah status menjadi perseroan terbatas dengan nama PT Pertamina (Persero). Transformasi ini menandai langkah penting dalam modernisasi dan peningkatan tata kelola perusahaan.
Pertamina terus memperluas operasinya secara global. Pada tahun 2017, melalui anak perusahaan PT Pertamina Internasional EP, Pertamina mengakuisisi 72,65% saham perusahaan Prancis, Etablissements Maurel et Prom (M&P), memperluas operasinya ke 12 negara di empat benua.
Pada 1 Januari 2018, PT Pertamina Hulu Indonesia resmi mengambil alih pengelolaan Blok Mahakam dari Total E&P Indonesia, yang menandai langkah penting dalam pengelolaan sumber daya domestik.
Pertamina juga menunjukkan komitmennya terhadap energi terbarukan. Pada tahun 2019, Pertamina meluncurkan biosolar dengan kandungan Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sebesar 30% yang dikenal sebagai B30. Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mendukung transisi energi dan mengurangi emisi karbon.
Pada Juni 2020, Pertamina melakukan restrukturisasi dengan membentuk beberapa subholding. Langkah ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan fokus bisnis di masing-masing sektor. Berbagai subholding tersebut antara lain:
- PT Pertamina Hulu Energi (hulu)
- PT Kilang Pertamina Internasional (kilang & petrokimia)
- PT Pertamina Patra Niaga (komersial & perdagangan)
- PT Perusahaan Gas Negara (gas)
- PT Pertamina Power Indonesia (energi baru terbarukan)
- PT Pertamina International Shipping (logistik kelautan)
Kini, terlepas beberapa masalah yang harus dihadapi, Pertamina telah menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia. PT Pertamina (Persero) dinobatkan sebagai perusahaan terbaik di Indonesia pada tahun 2025 versi Majalah TIME dan Statista. Selain itu, Pertamina menjadi perusahaan terbaik ke-32 se-Asia Pasifik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement