
Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak dapat dikaitkan secara langsung dengan peluncuran Danantara.
Rosan menjelaskan bahwa penurunan IHSG bukan fenomena yang baru terjadi dalam satu atau dua hari terakhir. "Harga-harga saham ini turun bukan baru satu dua hari, tetapi memang sudah mengalami penurunan," ujarnya, Jakarta, dikutip Kamis (27/2/2025).
Baca Juga: Menteri Rosan Ungkap Arahan Presiden Prabowo dalam Tata Kelola Danantara
Menurutnya, salah satu faktor utama pelemahan IHSG adalah keputusan MSCI (Morgan Stanley Capital International) yang menurunkan peringkat Indonesia dalam indeks acuannya. Hal ini berpengaruh terhadap arus modal asing yang keluar dari pasar saham dalam negeri.
IHSG tercatat melemah 6,69% atau turun 473 poin sejak awal tahun hingga Rabu (26/2/2025). Pada perdagangan terakhir, indeks berada di level 6.606,17, padahal awal tahun masih bertengger di 7.079.
Baca Juga: Diangkat Jadi CIO Danantara, Pandu Pamit dari TBS Energy Utama (TOBA)
Meskipun demikian, Rosan tetap optimistis terhadap prospek pasar saham ke depan. Ia meyakini bahwa valuasi saham-saham di Indonesia saat ini sudah berada pada level yang sangat menarik bagi investor. "Saya meyakini bahwa ke depannya saham kita akan naik karena valuasi saham-saham kita sudah sangat-sangat affordable," katanya.
Ia juga menekankan bahwa fluktuasi dalam pasar saham adalah hal yang wajar. "Naik turun dalam saham itu adalah suatu hal yang sangat-sangat biasa," imbuhnya.
Danantara sendiri merupakan badan pengelola investasi yang diresmikan Presiden RI Prabowo Subianto pada 24 Februari 2025. Badan ini bertujuan untuk mengelola serta mengoptimalkan investasi dalam negeri demi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.a
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement