Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keuntungan Naik, Tapi Astra Pangkas Dividen? Ini Sebabnya

Keuntungan Naik, Tapi Astra Pangkas Dividen? Ini Sebabnya Kredit Foto: Astra Internasional
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Astra International Tbk (ASII) berencana menurunkan pembagian dividen 2024 menjadi Rp406 per saham, turun dari Rp519 per saham pada tahun sebelumnya. Rencana ini akan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Mei 2025.

Jika disetujui, Astra akan membagikan dividen final sebesar Rp308 per saham, lebih rendah dari Rp421 per saham yang diberikan pada 2023. Sebelumnya, Astra telah membagikan dividen interim Rp98 per saham pada Oktober 2024.

Meski dividen turun, Astra tetap agresif dalam ekspansi bisnis. Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, menjelaskan bahwa perusahaan fokus pada investasi strategis guna memperkuat pertumbuhan jangka menengah dan panjang.

Baca Juga: Meski Tantangan Menghadang, Bos Astra Pede Bisnis Tetap Moncer!

Sepanjang 2024, Astra telah menyelesaikan beberapa akuisisi besar. Di sektor kesehatan, perusahaan mengakuisisi 95,8 persen saham Heartology Cardiovascular Hospital senilai Rp643 miliar. Astra juga menambah kepemilikan di Halodocdari 21 persen menjadi 31,3 persen dengan investasi Rp900 miliar.

Di sektor energi terbarukan, Astra memperbesar kepemilikan di PT Supreme Energy Rantau Dedap, pemilik proyek panas bumi di Sumatera Selatan, menjadi 32,7 persen dengan investasi Rp1,3 triliun.

"Kami berada dalam posisi yang kuat untuk menghadapi ketidakpastian jangka pendek, sekaligus memperkuat bisnis inti dan menjajaki peluang baru," ujar Djony.

Baca Juga: Meski Bisnis Mobil Babak Belur, Astra Kantongi Laba Rp34 Triliun

Astra mencatatkan laba bersih Rp34,05 triliun pada 2024, naik tipis 0,65 persen dari Rp33,83 triliun pada tahun sebelumnya. Pendapatan bersih naik 4,53 persen menjadi Rp330,92 triliun, tetapi beban pokok pendapatan juga meningkat menjadi Rp257,36 triliun.

Dividen Astra yang lebih rendah mencerminkan kebijakan perusahaan untuk kembali ke rasio pembayaran dividen normal setelah peningkatan distribusi pada 2022 dan 2023. Astra kini menargetkan rasio pembayaran dividen sebesar 48 persen.

"Kami optimistis dengan prospek pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan akan terus berinvestasi untuk memperkuat bisnis kami," pungkas Djony.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: