Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cerita Mooryati Soedibyo Membangun Mustika Ratu, dari Modal Rp25.000 hingga Sukses Menembus Pasar Global

Cerita Mooryati Soedibyo Membangun Mustika Ratu, dari Modal Rp25.000 hingga Sukses Menembus Pasar Global Kredit Foto: Instagram/Mooryati Soedibyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mooryati Soedibyo, perempuan tangguh yang lahir pada 5 Januari 1928 di Surakarta, tumbuh dalam lingkungan Keraton Surakarta Hadiningrat.

Sebagai cucu dari Sri Susuhunan Pakubuwono X, ia tidak hanya mengandalkan warisan keluarga, tetapi justru memanfaatkan pengetahuan yang diperolehnya dari lingkungan keraton untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa. 

Sejak muda, Mooryati Soedibyo telah mempelajari seni meramu jamu dan kosmetik tradisional dari bahan alami. Keahlian itu memang keterampilan yang diwariskan turun-temurun di keraton.

Pada tahun 1973, dengan modal sebesar Rp25.000, Mooryati memulai usaha kecil-kecilan di garasi rumahnya di Jalan Sawo Nomor 31, Menteng, Jakarta. Dibantu oleh dua orang asisten, ia meracik jamu dan kosmetik tradisional dengan peralatan sederhana. 

Produk pertamanya, jamu beras kencur, sukses membuat orang yang mengonsumsi merasa lebih bugar. Respons positif dari kerabat dan teman-teman Mooryati Soedibyo itu mendorongnya untuk terus mengembangkan usaha.

Baca Juga: Perjalanan Kecap Bango, dari Produksi Rumahan Yunus Kartadinata di Tangerang hingga Sukses di Bawah Unilever

Permintaan pasar yang terus meningkat mendorong Mustika Ratu untuk membangun pabrik pertama pada 8 April 1981 di Ciracas, Jakarta Timur. Pabrik ini mampu menampung 150 karyawan dan menjadi pabrik kosmetik terbesar pertama di Indonesia pada masanya. 

Pada tahun 1995, Mustika Ratu semakin berkembang dengan melakukan penawaran umum perdana dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Setahun kemudian, pada 1996, Mustika Ratu memperoleh sertifikasi ISO 9002 untuk Sistem Manajemen Mutu dan ISO 14001 untuk Sistem Manajemen Lingkungan. 

Memasuki tahun 2000, Mustika Ratu mulai memperluas distribusi produk dan waralaba spa ke negara-negara di Asia Tenggara dan Timur Tengah. Ekspansi internasional ini terus berlanjut, dan pada 2018, produk-produk Mustika Ratu telah merambah pasar di Kanada, Amerika Serikat, Cina, Irak, Selandia Baru, Bulgaria, dan negara lainnya. 

Baca Juga: Ide Melanie Perkins Membangun Canva, dari Aplikasi Desain Buku Tahunan Siswa hingga Sukses Bernilai Triliunan Rupiah

Hingga kini, Mustika Ratu telah memproduksi lebih dari 800 jenis produk, mencakup berbagai merek seperti Mustika Ratu, Mustika Puteri, Bask, dan Ratu Mas. Selain itu, perusahaan juga mengoperasikan beberapa salon kecantikan dan spa, seperti Taman Sari Royal Heritage Spa, House of Mustika Ratu, dan Java Princess Dry Spa & Shop

Kesuksesan Mustika Ratu tidak lepas dari strategi marketing yang diterapkan sejak tahun 1970. Ketika itu, Mooryati berusaha menciptakan produk berkualitas unggul yang mampu bersaing di pasar. Kandungan-kandungan alami yang digunakan dalam produk Mustika Ratu telah berhasil mengatasi berbagai permasalahan kulit, sehingga menjadikannya salah satu produsen kosmetik lokal yang paling diminati.

Pada tanggal 24 April 2024, Mooryati Soedibyo menghembuskan napas terakhir di usia ke-96 tahun. Bisnis yang ia bangun dengan dedikasi dan kerja keras kini diwariskan kepada anak-anaknya. Total kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 1,3 miliar atau setara dengan Rp 18,9 triliun.

Baca Juga: Pindah dari India ke Indonesia, Sri Prakash Lohia Mendirikan Indorama Corporation hingga Kini Sukses Jadi Orang Terkaya ke-5 RI

Baca Juga: Perjalanan Kecap Bango, dari Produksi Rumahan Yunus Kartadinata di Tangerang hingga Sukses di Bawah Unilever

Selain mewariskan Mustika Ratu, sosok Mooryati Soedibyo juga mewariskan Yayasan Puteri Indonesia (YPI) yang menaungi kontes kecantikan Puteri Indonesia. Yayasan ini didirikan oleh Mooryati Soedibyo pada 8 Maret 1992 di Surakarta, Jawa Tengah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: