Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ide Melanie Perkins Membangun Canva, dari Aplikasi Desain Buku Tahunan Siswa hingga Sukses Bernilai Triliunan Rupiah

Ide Melanie Perkins Membangun Canva, dari Aplikasi Desain Buku Tahunan Siswa hingga Sukses Bernilai Triliunan Rupiah Kredit Foto: Twitter/Polina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Canva adalah platform desain grafis berbasis online yang didirikan pada 1 Januari 2013 di Perth, Australia, oleh Melanie Perkins, Cliff Obrecht, dan Cameron Adams. Platform ini dirancang untuk memudahkan pengguna dalam membuat berbagai jenis desain, seperti presentasi, poster, media sosial, undangan, dan brosur, tanpa memerlukan keahlian khusus dalam desain. Canva menyediakan berbagai template siap pakai yang memungkinkan siapa pun untuk menjadi kreator visual dengan mudah.

Ide Canva bermula dari pengalaman Melanie Perkins sebagai mahasiswa di University of Western Australia. Saat mengajar program desain kepada sesama mahasiswa, ia menyadari bahwa perangkat lunak desain grafis yang ada terlalu rumit bagi banyak orang. Hal ini mendorongnya untuk menciptakan solusi yang lebih mudah digunakan. 

Sebelum Canva, Melanie telah mendirikan Fusion Books pada tahun 2007, sebuah aplikasi desain buku tahunan siswa yang memungkinkan siswa mendesain buku tahunan mereka sendiri tanpa bantuan vendor. Aplikasi ini sukses digunakan oleh lebih dari 200 sekolah di Australia.

Namun, Melanie tidak puas hanya dengan Fusion Books. Ia ingin mengembangkan aplikasi desain yang lebih multifungsi, tidak hanya untuk buku tahunan, tetapi juga untuk kartu nama, poster, presentasi, dan lainnya. Tantangan terbesar yang dihadapi Melanie adalah mendapatkan dana. Ia sempat ditolak oleh hampir 100 investor yang meragukan potensi aplikasi ini. Namun, pada tahun 2011, Melanie mendapatkan kesempatan emas saat memenangkan kompetisi startup di Perth yang dihadiri oleh investor ternama, Bill Tai. Kesempatan ini membawanya ke Silicon Valley, pusat teknologi dunia.

Baca Juga: Cerita Chris Xu, Karyawan SEO Specialist yang Sukses Bangun SHEIN jadi Raksasa E-Commerce Fashion

Pada tahun 2012, Melanie berhasil mendapatkan investasi senilai US$ 3 juta. Dengan dana ini, ia mulai mewujudkan mimpinya. Cameron Adams, mantan pegawai Google, bergabung sebagai Co-Founder dan membantu dalam pengembangan teknologi. Akhirnya, pada 1 Januari 2013, Canva resmi diluncurkan.

Canva berkembang dengan pesat sejak diluncurkan. Dalam tahun pertamanya, platform ini berhasil menarik lebih dari 750.000 pengguna. Pada April 2014, Guy Kawasaki, pakar teknologi dan media sosial, bergabung dengan Canva sebagai promotor merek. Pada tahun 2015, Canva meluncurkan "Canva for Work", layanan yang ditujukan untuk membantu perusahaan dalam membuat materi pemasaran dengan lebih efisien.

Tahun 2017 menjadi tahun penting bagi Canva karena perusahaan ini mencapai titik impas keuangan dan memiliki 294.000 pelanggan berbayar. Pada Januari 2018, Canva mengumpulkan dana sebesar 40 juta USD dari investor ternama seperti Sequoia Capital, Blackbird Ventures, dan Felicis Ventures, dengan valuasi mencapai 1 miliar USD. Pada Oktober 2019, Canva mengumpulkan tambahan dana sebesar 85 juta USD, meningkatkan valuasi perusahaan menjadi 3,2 miliar USD.

Baca Juga: Kisah Sukses PT Sido Muncul, dari Jamu Rumahan Racikan Ny. Rakhmat Sulistio hingga Jadi Pabrik Besar di Tangan Irwan Hidayat

Tahun 2020 menjadi tahun yang gemilang bagi Canva. Perusahaan ini mencapai valuasi pasar lebih dari 6 miliar USD dan melaporkan memiliki lebih dari 30 juta pengguna bulanan. Pada September 2021, Canva berhasil mengumpulkan 200 juta USD dengan valuasi mencapai 40 miliar USD. Pada tahun 2023, Canva merayakan ulang tahun ke-10 dengan lebih dari 135 juta pengguna di seluruh dunia dan lebih dari 15 miliar desain telah dibuat oleh komunitasnya.

Pada Maret 2024, Canva mengakuisisi Serif, perusahaan di balik rangkaian perangkat lunak Affinity, untuk memperluas penawarannya kepada pengguna profesional. Langkah ini menunjukkan ambisi Canva untuk terus berkembang dan menjadi pemain utama dalam industri desain grafis.

Melanie Perkins, sang pendiri, kini menjadi salah satu wanita terkaya di dunia. Menurut Forbes (2024), kekayaannya mencapai US 3,6 miliar atau sekitar Rp 56 triliun. Canva telah meraup keuntungan hingga US 3,6 miliar atau sekitar Rp 56 triliun. Canva sendiri telah meraup keuntungan hingga 1,7 miliar atau sekitar Rp26 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: