Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh! Ini Penyebab Laba Bersih Mayora Indah (MYOR) Merosot Meski Penjualan Naik Signifikan

Duh! Ini Penyebab Laba Bersih Mayora Indah (MYOR) Merosot Meski Penjualan Naik Signifikan Kredit Foto: Dok. Mayora
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan peningkatan penjualan sepanjang tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2024, penjualan bersih MYOR mengalami lonjakan sebesar 14,57% mencapai Rp36,07 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp31,48 triliun. 

Secara rinci, pendapatan terbesar berasal dari segmen makanan olahan dalam kemasan senilai Rp21,86 triliun, sedangkan minuman olahan dalam kemasan menyumbang Rp18,62 triliun. Namun, total pendapatan tersebut dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp4,41 triliun.

Baca Juga: Minuman Manis Bakal Kena Cukai, Gimana Nasib Mayora (MYOR) dan Sido Muncul (SIDO)?

Dari sisi distribusi, penjualan lokal MYOR mencapai Rp20,72 triliun, sedangkan penjualan ekspor menyentuh Rp15,36 triliun. Angka penjualan ini harus dikurangi biaya retur sebesar Rp14,96 triliun.

Seiring dengan meningkatnya penjualan, beban pokok Mayora juga ikut naik signifikan sebesar 20,34% dari Rp23,07 triliun pada 2023 menjadi Rp27,77 triliun pada 2024. Hal itulah yang memicu laba Perseroan mengalami penurunan meski pendapatan bertumbuh. 

Laba kotor sedikit menyusut dari Rp8,40 triliun pada 2023 menjadi Rp8,30 triliun pada 2024. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga tercatat sebesar Rp3 triliun, mengalami penurunan 6,06% dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp3,19 triliun. Kondisi ini membuat laba per saham MYOR ikut tergerus menjadi Rp134 dari Rp143. 

Baca Juga: Penjualan Laris! Emiten Cimory (CMRY) Cetak Laba Bersih Rp1,51 Triliun di 2024

Dari sisi neraca keuangan, total aset MYOR per 31 Desember 2024 meningkat menjadi Rp29,72 triliun, naik dari Rp23,87 triliun pada akhir 2023. Jumlah liabilitas membengkak menjadi Rp12,62 triliun, dibandingkan posisi akhir 2023 yang sebesar Rp8,58 triliun. Sementara itu, ekuitas MYOR tumbuh menjadi Rp17,10 triliun, lebih tinggi dari Rp15,28 triliun pada akhir Desember 2023.

Meskipun laba bersih mengalami tekanan, pertumbuhan penjualan dan aset menunjukkan bahwa Mayora masih memiliki kinerja yang solid di tengah tantangan bisnis yang dihadapi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: