- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Ekspektasi Naiknya Pasokan Menguat, Harga Minyak Global Belum Menemukan Titik Stabil
Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Harga minyak mentah dunia kembali mengalami penurunan yang signifikan dalam perdagangan di Rabu (5/3). Pasar pesimistis terhadap harga minyak menyusul kebijakan tarif hingga ekspektasi kenaikan produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Dilansir dari CNBC International, Kamis (6/3), harga minyak mentah berjangka Brent turun 2,53% menjadi US$69,24 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) anjlok US$2,05 atau 3% mencapai US$66,21 per barel.
Baca Juga: Siapkan Investasi US$12,5 Miliar, RI Bangun Proyek Kilang Minyak 500 Ribu Barel per Hari
Analis Panmure Liberum, Ashley Kelty mengatakan pasar menyambut baik adanya sinyal kelonggaran tarif selama satu bulan untuk industri otomotif dari Amerika Serikat.
Pasar melihat sinyal tersebut sebagai pintu kemungkinan ditangguhkannya tarif untuk komoditas energi serta mengembalikan optimisme pasar minyak.
“Ketegangan dagang memicu kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan dampaknya terhadap permintaan energi,” kata Ashley Kelty.
Adapun Amerika Serikat juga menjadi sorotan usai adanya laporan terbaru dari Energy Information Administration (EIA). Stok minyak mentah tercatat meningkat 3,6 juta barel menjadi 433,8 juta barel dalam sepekan. Jumlah ini jauh lebih tinggi dari ekspektasi analis yang memperkirakan kenaikan hanya 341.000 barel.
OPEC menambah ketegangan dengan keputusannya untuk menaikkan produksi hingga 138.000 barel per hari (bpd) mulai dari April 2025. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran terkait dengan meningkatnya pasokan minyak yang tak dibarengi dengan permintaan yang selaras dengan jumlah pasokan.
Baca Juga: Resesi Ancam Ekonomi Amerika Serikat, Investor Tinggalkan Dolar AS
Adapun permintaan global terhadap minyak dalam bulan lalu tercatat 103,6 juta bpd. Angka tersebut naik1,6 juta bpd dibanding tahun sebelumnya. Namun, angka ini masih di bawah proyeksi pasar yang memperkirakan kenaikan 1,8 juta bpd.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement