Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perjuangan Soichiro Mendirikan Honda, Penjaga Bayi yang Sukses Ciptakan Raksasa Otomotif Dunia

Perjuangan Soichiro Mendirikan Honda, Penjaga Bayi yang Sukses Ciptakan Raksasa Otomotif Dunia Kredit Foto: Honda
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di balik kejayaan Honda sebagai salah satu raksasa otomotif dunia, tersimpan kisah inspiratif sang pendiri, Soichiro Honda. Berkat ketekunan dan temuan mesinnya, lahirlah Honda Motor Company, yang kini menjadi salah satu perusahaan otomotif terbesar di dunia. 

Soichiro Honda menjadi sosok yang ada di balik lahirnya salah satu raksasa otomotif dunia, Honda Motor Company. Berkat inovasi dan kerja kerasnya, masyarakat di seluruh dunia kini bisa memanfaatkan berbagai mesin motor murah dan andal untuk berbagai kebutuhan.

Soichiro lahir pada 17 November 1906 di Shizuoka, Jepang, dari pasangan Gihei Honda dan Mika Honda. Ia tumbuh bersama saudara laki-lakinya, Benjiro Honda, dalam lingkungan sederhana yang sarat dengan nilai-nilai kerja keras. 

Sejak kecil, Honda sudah menunjukkan ketertarikan besar terhadap mesin, terutama mesin mobil. Rasa ingin tahunya yang tinggi membuatnya sering bereksperimen dengan berbagai komponen mekanis. Meskipun kecerdasannya tidak diragukan, Honda kurang tertarik pada pendidikan formal. Ia dikenal sering malas bersekolah, lebih memilih menghabiskan waktunya mengutak-atik mesin daripada duduk di ruang kelas.

Ketika menginjak usia 16 tahun, Honda mengambil keputusan besar yang mengubah hidupnya, yaitu memilih untuk tidak melanjutkan sekolah dan mulai mengejar passion di dunia otomotif. 

Melihat ambisi besar putranya di dunia mesin, Gihei Honda memutuskan untuk membantu mewujudkan impian tersebut. Ia memperkenalkan Soichiro Honda kepada seorang teman di Tokyo, Kashiwabara, yang merupakan direktur sebuah bengkel mobil ternama, Art Shokai. 

Pada Maret 1922, sang ayah mengantarkan Honda muda ke Tokyo untuk bekerja di bengkel tersebut. Namun, bukan sebagai teknisi atau mekanik seperti yang diimpikan Honda, melainkan sebagai pengasuh bayi anak dari direktur bengkel Art Shokai. Meski kecewa, Honda tidak patah semangat.

Di sela-sela tugasnya, Honda memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar. Saat bengkel tutup dan suasana sepi, ia diam-diam mengamati mesin mobil, menganalisis setiap komponen, dan mencoba memahami cara kerja berbagai mekanisme. Dari rasa ingin tahu yang besar itu, pengetahuannya tentang mesin berkembang pesat. 

Suatu hari, saat bengkel sedang sibuk, Soichiro Honda mendapat kesempatan membantu dan berhasil memperbaiki mesin Ford Model T. Keahliannya ini membuatnya naik pangkat, hingga pada usia 22 tahun, ia dipercaya menjadi kepala bengkel Art Shokai dan membuka cabang di Hamamatsu.

Baca Juga: Pindah dari India ke Indonesia, Sri Prakash Lohia Mendirikan Indorama Corporation hingga Kini Sukses Jadi Orang Terkaya ke-5 RI

Selama tiga tahun memimpin, Honda berinovasi dengan menciptakan velg besi untuk menggantikan velg kayu yang mudah longgar. Pada 1933, ia bahkan merakit mobil balap pertamanya, Curtis. 

Ambisi Honda semakin besar. Pada 1934, ia mencoba menciptakan mobil sendiri, dimulai dengan pengembangan ring piston. Setelah bertahun-tahun mengalami kegagalan karena kurangnya pemahaman tentang pencampuran logam, akhirnya pada 20 November 1937, ia berhasil menciptakan ring piston yang sempurna. 

Setahun kemudian, ia mendirikan pabrik Tokai Seiki. Di saat yang sama, dia menyerahkan bengkel lamanya kepada anak buah dan mulai merintis perjalanan di industri otomotif secara pribadi.

Perjalanan Honda tidak mulus. Pada 1945, di tengah Perang Dunia II, bengkel Soichiro Honda hancur akibat bom Sekutu. Jepang kalah perang dan kehidupannya pun terpuruk. Tanpa pekerjaan, ia mencoba menciptakan mesin tenun canggih, namun usahanya terhenti karena kekurangan modal. 

Akhirnya, kesempatan baru datang saat seorang teman memberi Honda mesin pemancar radio bekas perang. Honda memanfaatkannya untuk menciptakan sepeda motor sederhana, meski cara menghidupkannya masih rumit, yaitu harus dipanaskan dengan api dan dikayuh selama 30 menit. Meski begitu, inovasi ini laris di pasaran, dengan produksi mencapai 500 unit dalam setahun.

Keberhasilan Honda tersebut membawanya lebih jauh dalam dunia otomotif. Pada tahun 1946, ia mendirikan Honda Technical Research Institute. Dengan tim kecil, mereka memulai produksi sepeda motor menggunakan mesin bekas generator radio militer berkapasitas 50 cc. Mesin ini dipasang pada sepeda biasa, menciptakan sepeda motor bermesin pertama mereka yang dikenal sebagai Honda Tipe A. 

Pada tahun 1949, Honda meluncurkan sepeda motor lengkap pertama yang seluruh komponennya diproduksi sendiri, yaitu Honda Tipe D atau "Dream".

Pada tahun 1963, Honda memasuki industri mobil dengan merilis truk pick-up mini T360, yang ditenagai oleh mesin bensin berkapasitas 356 cc. Pada tahun yang sama, mereka juga meluncurkan mobil sport S500, yang menampilkan inovasi seperti penggerak roda belakang yang dikendalikan dengan rantai, mirip dengan sepeda motor.

Honda tidak hanya berhenti di otomotif. Pada tahun 1986, mereka memulai proyek penelitian untuk mengembangkan robot humanoid yang dapat membantu manusia dalam berbagai tugas.

 Baca Juga: Jogi Hendra Atmadja, Dokter yang Sukses Membangun Mayora hingga Produknya Tersebar di 100 Negara

Setelah melalui berbagai tahap pengembangan, pada tahun 2000, Honda memperkenalkan ASIMO (Advanced Step in Innovative Mobility), robot humanoid yang mampu berjalan dengan dua kaki dan melakukan berbagai gerakan kompleks. 

ASIMO memiliki tinggi 130 cm dan berat 54 kg, dengan desain menyerupai astronot. Robot ini dilengkapi dengan teknologi canggih seperti pengenalan suara, pengenalan wajah, dan kemampuan navigasi mandiri.

Kini, Honda terus berinovasi dengan mengembangkan teknologi terbaru. Pada Januari 2025, Honda memperkenalkan prototipe kendaraan listrik terbaru mereka, yaitu Honda 0 SUV dan Honda 0 Saloon, yang dijadwalkan untuk produksi pada tahun 2026. 

Kedua kendaraan ini akan menjadi yang pertama menggunakan sistem operasi ASIMO yang baru dikembangkan oleh Honda, menandai integrasi teknologi robotika canggih ke dalam kendaraan mereka. Selain itu, kendaraan ini juga dilengkapi dengan kemampuan mengemudi otomatis Level 3, yang dapat ditingkatkan melalui pengembangan AI dan pembaruan over-the-air.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: