Peringatan Ford hingga Honda, Warga Amerika Serikat Bakal Jadi Korban Efek Tarif Trump
Kredit Foto: IST
Honda, Ford hingga Hyundai mengungkapkan kekhawatirannya terkait dengan kebijakan tarif mobil yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS). Hal ini diungkapnya sejumlah raksasa industri otomotif tersebut melalui Alliance for Automotive Innovation.
Presiden Alliance for Automotive Innovation, John Bozzella mengatakan bahwa kebijakan tarif 25% untuk mobil impor dapat merugikan konsumen dari AS. Hal ini menyusul potensi harga kendaraan yang melambung tinggi akibat aturan baru dari Presiden AS, Donald Trump.
Baca Juga: Jerman Protes Tarif Mobil AS: Kita Tak Boleh Mundur Hadapi Trump
Ia tak menampik bahwa kebijakan tarif dapat memberikan keuntungan dalam jangka panjang bagi AS. Namun hal tersebut akan dirasakan usai sejumlah efek negatif tarif dirasakan oleh Negeri Paman Sam.
"Tarif tambahan akan meningkatkan biaya bagi konsumen, menurunkan jumlah kendaraan yang terjual di dalam negeri, serta mengurangi ekspor mobil. Semua terjadi sebelum ada produksi atau lapangan kerja baru yang tercipta," kata John Bozzella, dilansir dari Reuters, Sabtu (29/3).
Bozzella menegaskan bahwa pihaknya mendukung tujuan tarif untuk mendongkrak produksi otomotif dalam negeri. Namun ia menegaskan bahwa rantai pasok industri otomotif sangat kompleks dan tidak bisa diubah dalam semalam.
Sebelumnya, Gedung Putih memperkirakan bahwa tarif baru ini akan menghasilkan pemasukan dalam setahun hingga US$100 miliar.
Baca Juga: Strategi Terbaru Honda Atasi Kebijakan Trump: Amankan Logistik Mobil Listrik di AS
Namun, dampaknya bisa membuat produsen mobil menyebarkan biaya tarif ke semua model baik buatan lokal dan impor, memotong fitur kendaraan untuk menekan harga hingga berhenti menjual model-model terjangkau yang banyak diimpor dan menjadi pilihan utama pembeli mobil pertama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement