
Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA) mengumumkan bahwa pihaknya kembali membuka dugaan adanya cacat produksi terhadap kendaraan dari Honda.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (29/3), NHTSA telah membuka analisis rekayasa terhadap 2,2 juta kendaraan dari Honda. Hal ini menyusul kekhawatiran atas masalah mesin yang gagal menyala kembali setelah berhenti total saat aktifnya fitur Auto Idle Stop (AIS).
Baca Juga: Strategi Terbaru Honda Atasi Kebijakan Trump: Amankan Logistik Mobil Listrik di AS
Konsumen Honda Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa mobil mereka tidak dapat menyala kembali secara otomatis dan bahkan memerlukan jump start untuk berfungsi kembali.
Sebelumnya, Honda telah merilis buletin layanan yang membahas masalah ini dengan menawarkan solusi dua tahap. Namun, NHTSA menyatakan masih menerima keluhan dari pemilik kendaraan yang telah menerapkan perbaikan tersebut namun tetap mengalami kegagalan AIS.
Penelitian ini akan menilai potensi cacat keselamatan serta mengumpulkan lebih banyak data terkait kampanye layanan perbaikan yang dilakukan Honda.
Menurut Kantor Investigasi Cacat NHTSA, telah tercatat 1.384 insiden terkait masalah ini, termasuk empat kecelakaan atau kebakaran dan dua insiden yang menyebabkan cedera.
Baca Juga: Honda Odyssey Inspirasi Mobil Bekas buat Mudik Lebaran, Mobilnya Enak dan Kelihatan Mewah
Penyelidikan ini mencakup beberapa model Honda, termasuk SUV Pilot (tahun produksi 2016 hingga 2025) dan truk pikap Ridgeline (tahun produksi 2020 hingga 2025), serta model lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement