
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali berpartisipasi dalam The Asia Pacific Incentives and Meetings Events (AIME) 2025 pada 10-12 Februari 2025 di Melbourne, Australia.
Dalam pameran MICE terbesar di Asia Pasifik yang dihadiri lebih dari 4.500 pengunjung dan 700 eksibitor serta terselenggaranya lebih dari 20.000 meetings ini, Kemenpar berkolaborasi dengan sejumlah industri dan didukung Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Melbourne.
Baca Juga: Wamenpar Berkolaborasi dengan Pemda Kembangkan Pariwisata Karangasem
"Partisipasi Indonesia dalam pameran B to B MICE terbesar di Australia ini menjadi salah satu upaya kami bersama industri untuk terus memperkuat pengembangan sektor pariwisata khususnya MICE sebagai salah satu tulang punggung pendongkrak kunjungan wisatawan ke Indonesia," ujar Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenpar, Vinsensius Jemadu, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Senin (10/3).
Melalui paviliun Indonesia sebagai rumah bersama, sebanyak 16 industri yang berasal dari Bali dan Kepulauan Riau, terdiri dari industri akomodasi/hotel, stand alone venue, dan DMC, mempromosikan berbagai destinasi wisata dan fasilitas MICE di Indonesia, dengan lokasi di Bali, Batam, Bintan, dan Jakarta.
Sebanyak 16 industri pariwisata dari Indonesia yang berpartisipasi adalah Bali Beach Hotel, The Heritage Collection & The Meru Sanur; The Mulia Resort & Villas Nusa Dua; The Apurva Kempinski Bali; Renaissance Bali Uluwatu Resort & Spa; Melia Bali; W Bali; Merusaka Nusa Dua; Movenpick Resort & Spa Jimbaran; Holiday Inn Resort Baruna; Courtyard by Marriott; Bali Nusa Dua Convention Center; Melali MICE & DMC; Desa Potato Head; Panbil Hospitality Group Batam; Montigo Resort; serta Bintan Resort.
Para delegasi melakukan pertemuan dengan berbagai pelaku industri MICE dari seluruh dunia untuk memperkuat kerja sama dan meningkatkan kesadaran akan potensi pariwisata Indonesia.
Industri pariwisata Indonesia rata-rata bertemu dengan 18 - 30 mitra potensial di AIME 2025. Selain mitra dari Australia, para pelaku industri juga bertemu dengan mitra dari Tiongkok, Kanada, Amerika Serikat, Singapura, India, Malaysia, Selandia Baru, Vietnam, Thailand, dan lainnya.
Berdasarkan data yang telah dihimpun, terdapat perkiraan potensi transaksi lebih dari Rp155 miliar. Jumlah ini meningkat dari potensi pencapaian keikutsertaan di ajang yang sama tahun lalu sebesar Rp56 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement