- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Tak Hanya Perang Dagang, Bursa Asia Waspadai Melambatnya Ekonomi China
Kredit Foto: Reuters/Tyrone Siu
Bursa Asia mencatatkan pergerakan yang beragam dalam perdagangan di Senin (10/3). Pasar menyoroti sejumlah data ekonomi terbaru hingga kemungkinan memanasnya perang dagang akibat kebijakan dari China.
Dilansir dari CNBC International, Selasa (11/3), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dalam Bursa Asia. Beberapa indeks sukses mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan:
- Nikkei 225 (Jepang): Naik 0,38% ke level 37.028,27
- Topix (Jepang): Melemah 0,29% menjadi 2.700.
- Kospi (Korea Selatan): Naik tipis 0,27% ke 2.570,39.
- Kosdaq (Korea Selatan):Turun 0,26% ke 725.
- CSI 300 (China): Turun 0,39% ke 3.928,80.
- Shanghai Composite (China): Melemah 0,19% menjadi 3.366,17.
- Hang Seng (Hong Kong): Anjlok 1,85% ke 23.783,49.
Dari Jepang, investor menyoroti data perekonomian terbaru dari negara tersebut. Diketahui, pendapatan tunai secara tahunan naik sebesar 2,8% di Januari 2025.
Dari China, pasar dikhawatirkan dengan prospek masih lambatnya ekonomi dari Beijing. Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa indeks harga konsumen (CPI) melemah secara tahunan hingga 0,7% Februari 2025.
Biro Statistik Nasional China juga mengungkapkan inflasi secara bulanan tercatat turun menjadi minus 0,2% di Februari 2025.
Adapun Beijing juga kembali mematik ketegangan dagang dengan mengumumkan tarif balasan terhadap beberapa produk pertanian Kanada. China diketahui menetapkan bea masuk 100% untuk rapeseed oil, oil cake, dan kacang polong dari Kanada. Sementara itu, tarif 25% dikenakan pada produk perikanan dan daging babi asal Kanada.
Baca Juga: Akali Manuver Amerika Serikat, Strategi Terbaru China Wujudkan Misi Jadi Pemimpin AI
Dari Amerika Serikat, pasar terus menyoroti ketidakpastian terkait keputusan mengenai tarif impor barang dari Kanada, Meksiko, dan China. Dikhawatirkan, sinyal perlambatan ekonomi negara tersebut akan mempengaruhi ekonomi global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement