Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jaga Stabilitas Harga Bapok untuk Idulfitri, Kemendag Sinergi dengan Instansi Terkait

Jaga Stabilitas Harga Bapok untuk Idulfitri, Kemendag Sinergi dengan Instansi Terkait Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan Budi Santoso melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Kesiapan  Pengamanan Idulfitri 2025 yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan di Jakarta, pada Senin, (10/3/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Mendag Budi menegaskan Kementerian Perdagangan terus memastikan stabilitas harga barang kebutuhan pokok (bapok), khususnya pada momen puncak hari besar keagamaan nasional (HBKN).

Baca Juga: Majukan Ekraf, Kemenekraf Siap Kolaborasi dengan BGN dalam Program MBG

Untuk momen Idulfitri 2025, Kemendag terus bersinergi dengan instansi terkait dalam menjaga kelancaran distribusi pasokan bapok agar stabilitas harga tetap terjaga.

“Kemendag selalu bersinergi dengan instansi terkait dalam menjaga stabilitas harga bapok. Setiap saat, Kemendag terus memantau pasar. Ketika ada permasalahan pasokan, Kemendag langsung turun untuk menyelesaikan agar tidak terjadi panic buying di masyarakat,” ujar Mendag, dikutip dari siaran pers Kemendag, Selasa (11/3).

Mendag Budi menyampaikan, sinergi stabilisasi harga dilakukan bersama Kementerian Pertanian,  Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Badan Pangan Nasional, Badan Pusat Statistik, dan asosiasi pelaku usaha.

Terkait minyak goreng, Mendag mengatakan, tidak ada masalah dari sisi pasokan. Kemendag telah  berkoordinasi dengan produsen untuk meningkatkan pasokan hingga dua kali lipat. Namun, perlu  diwaspadai proses distribusi minyak goreng rakyat MINYAKITA ke pasar rakyat seluruh Indonesia agar harganya tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Kemendag bersama dengan Satuan Tugas Pangan Polri, 38 Pemerintah Daerah, dan 4 Balai Pengawasan Tertib Niaga terus melakukan pengawasan untuk memastikan kelancaran distribusi, ketersediaan, dan kesesuaian HET MINYAKITA,” tegas Mendag.

Kolaborasi Jaga Stabilitas Harga

Mendag Budi juga mengungkapkan, pada Lebaran 2025, Kemendag melakukan berbagai program untuk menjaga stabilitas harga, utamanya bapok dengan bekerja sama dengan pelaku usaha. Program tersebut yaitu Friday Mubarak yang berkolaborasi dengan sekitar 60 ribu ritel di seluruh Indonesia. 

Melalui program ini, ritel memberikan diskon belanja hingga 40 persen untuk barang kebutuhan sehari-hari, khususnya untuk minyak goreng, gula pasir, dan bahan pokok lain. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, Sabtu, Minggu pada periode 28 Februari-28 Maret 2025.

Kemendag juga berkolaborasi dengan platform lokapasar (marketplace) melalui program Belanja Online Produk Lokal mulai 25 Februari-3 April 2025. Program ini menyelaraskan diskon dan kampanye produk lokal selama Ramadan-Idulfitri 2025.

Mendag Budi menambahkan, menyambut Idulfitri 2025, Kemendag akan berkolaborasi dengan pusat perbelanjaan dengan menggelar program Belanja di Indonesia Aja (BINA) Lebaran pada 14-30 Maret 2025. Melalui program ini, pusat perbelanjaan akan untuk memberikan diskon belanja hingga 70 persen untuk multiproduk kepada konsumen.

"Jadi berbagai cara kita coba agar masyarakat atau konsumen memiliki alternatif agar kenaikan harga bapok dapat dikendalikan," imbuh Mendag.

Rakor Pengendalian Inflasi

Pada hari yang sama, Kemendag melalui Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Moga Simatupang menghadiri Rakor Pengendalian Inflasi Daerah yang diselenggarakan secara hibrida di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat. Pada rakor yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian ini Moga menjelaskan perkembangan program Minyak Goreng Rakyat. 

Program ini merupakan hasil kewajiban pasok domestik (Domestic Market Obligation/DMO) para  produsen dalam negeri, terutama pengekspor kelapa sawit dan turunannya. Setiap produsen yang  melakukan DMO akan mendapatkan insentif hak ekspor produk turunan kelapa sawit.

“Saat ini, realisasi DMO pada Februari 2025 tercatat sebesar 174.136 ton. Untuk bulan ini, hingga 7 Maret 2025, realisasi DMO tercatat sebesar 30.038 ton. Seluruh produk tersebut dikemas dalam bentuk MINYAKITA,” terang Moga.

Moga menambahkan, kebutuhan rata-rata minyak goreng nasional per bulan adalah sebesar 257.000 ton. Sementara, suplai MINYAKITA dari DMO rata-rata 160 ribu-174 ribu ton.

“Minat masyarakat terhadap MINYAKITA tinggi mengingat harganya yang murah. Untuk itu, pemerintah telah mengambil beberapa langkah menjaga stabilisasi harga dan ketersediaannya. Di antaranya dengan melakukan pertemuan dengan produsen, pemilik perusahaan, serta dinas terkait untuk mengadakan double supply terhadap MINYAKITA di pasaran, terutama di Ramadan ini,” jelasnya.

Pada rakor, Moga juga menjelaskan, berdasarkan rilis indeks perkembangan harga (IPH) minggu ketiga Februari 2025, 136 dari 360 daerah mengalami kenaikan IPH minyak goreng (gabungan dari minyak goreng premium, curah, dan MINYAKITA), di antaranya Kabupaten Sarmi, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Wakatobi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: