Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Lebaran 2025, Jarak Aman Serukan Perjalanan Mudik Rendah Risiko

Jelang Lebaran 2025, Jarak Aman Serukan Perjalanan Mudik Rendah Risiko Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komunitas Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) menyerukan agar perjalanan musim mudik Lebaran tahun 2025 kian rendah risiko. Maklum, mengutip data Korlantas Polri, pada musim mudik Lebaran 2024, persisnya saat Operasi Ketupat 2024, masih terdapat 3.286 kejadian.

“Sekalipun data Korlantas Polri menyebutkan kasus kecelakaan periode Operasi Ketupat 2024 turun 8% dibandingkan setahun sebelumnya, kita harus lebih waspada saat berkendara,” tutur Edo Rusyanto, koordinator Jarak Aman dalam diskusi Ayo! Mudik Aman, Nyaman, dan Selamat di Jakarta, Jumat (14/3/2025).

Dia menegaskan, berlalulintas jalan yang rendah risiko harus menjadi kebutuhan. Salah satu jurus penting adalah senantiasa fokus dan waspada ketika berkendara sehingga meningkatkan konsentrasi saat mengemudi. “Konsentrasi mutlak diterapkan untuk memitigasi terjadinya kecelakaan, mewujudkan lalu lintas jalan rendah risiko,” tutur Edo Rusyanto.

Baca Juga: Tinjau SPKLU Banten, Menteri ESDM: Pasokan Listrik Surplus 40 Persen Saat Mudik Lebaran 2025

Menurut Jusri Pulubuhu, founder Jakarta Devensife Driving Center (JDDC), mudik Lebaran adalah momen yang dinantikan banyak orang untuk berkumpul bersama keluarga. Namun, perjalanan yang panjang, kemacetan, dan kelelahan dapat menjadi tantangan tersendiri.

Dia mengingatkan risiko tinggi jika berkendara tidak berkonsentrasi akibat kelelahan. Jusri memberi tips agar pengendara beriistirahat setiap 2–3 jam sekali, minimal 15–30 menit. Lalu, bergantian mengemudi jika ada pengemudi lain.

Kemudian, minum air putih yang cukup dan hindari konsumsi makanan berat yang dapat menyebabkan kantuk. “Jika merasa sangat mengantuk, lebih baik menepi dan tidur sejenak,” saran Jusri.

Data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan bahwa secara keseluruhan pada Angkutan Lebaran Tahun 2024 terdapat peningkatan pengguna angkutan umum di seluruh moda angkutan, sebesar 9,84% yaitu dengan total di tahun 2023 sebesar 16.153.827 orang. Kenaikan yang sangat signifikan terlihat pada moda angkutan jalan dan angkutan kereta api berturut-turut sebesar 19,51% dan 13,61%.

Kenaikan itu dipicu oleh dua faktor utama, yakni adanya peningkatan kualitas layanan moda angkutan jalan dan moda kereta api pada tahun 2023 yang berdampak peningkatan minat masyarakat untuk bermudik dengan angkutan jalan dan kereta api pada 2024.

"Potensi pergerakan selama libur lebaran 2025 diprediksi mencapai 52% dari total jumlah penduduk Indonesia atau setara dengan 146,48 juta jiwa, dengan margin of error 2,7%," ujar Amirulloh, Direktur Sarana Trasportasi Jalan Ditjen Hubdat Kementerian Perhubungan.

Baca Juga: Pelindo Prediksi Kenaikan Arus Mudik Lebaran 2025 Capai 10%

Dia menerangkan, kebijakan pengaturan mobilitas masa Angleb 2025 antara lain pengaturan layanan transportasi selama masa Angleb 2025 akan mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) di masing-masing moda.

Sementara itu, Abdul Muslim, ketua panitia diskusi Ayo! Mudik Aman, Nyaman, dan Selamat, mengatakan bahwa kegiatan ini tujuan utamanya adalah mengkampanyekan keselamatan lalu lintas jalan, khususnya saat musim mudik Lebaran.

“Kami ingin fatalitas kecelakaan lalu lintas jalan terus menurun. Karena itu, perlu diperluas kampanye edukasi keselamatan berlalulintas jalan. Salah satu caranya, menggandeng 30 media massa,” tutur Muslim.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: