- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Jadi Bukti Komitmen HSSE Pertamina, Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Catat 200 Juta Jam Kerja Selamat

Di tengah upaya meningkatkan cadangan migas melalui Drilling Campaign dan penambahan wilayah kerja baru mendukung ketersediaan energi nasional, Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina mencatat lebih dari 200 juta safe man hours selama periode tahun 2024 sampai dengan 6 Maret 2025.
Pencapaian ini merupakan komitmen kuat terhadap aspek keselamatan kerja yang merupakan salah satu indikator penting dalam pengukuran kinerja keberlanjutan Environmental, Social & Governance (ESG).
Capaian ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) no. 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi yakni melindungi hak-hak tenaga kerja dan mempromosikan lingkungan kerja yang aman dan terjamin.
Sepanjang 2024 dan awal 2025 dilakukan beberapa aktivitas pengeboran diantaranya East Wolai (EWO)-001, West Wolai (WWO)-001, Julang Emas (JLE), Yaki Emas, serta Tedong (TDG)-001 di Sulawesi. Sedangkan di Papua Buah Merah (BMR)-001 dan North East Markisa (NEM)-001. Regional Indonesia Timur juga mendapatkan penambahan wilayah kerja baru seperti PHE Masela, PHE North Ketapang, PHE North East Java dan WK Melati.
"Pencapaian ini menunjukkan bahwa semua pihak telah bekerja keras untuk mengutamakan aspek HSSE dan keberlanjutan, serta berperan aktif dalam mitigasi risiko dengan menempatkan HSSE sebagai pilar utama, di tengah upaya kita melakukan peningkatan cadangan migas melalui aktivitas pengeboran dan penambahan wilayah kerja baru," tegas Direktur Regional Indonesia Timur Muhamad Arifin dalam keterangan resminya pada Warta Ekonomi di Surabaya, Minggu malam.
Baca Juga: Dukung Bisnis Berkelanjutan, Subholding Upstream Pertamina Berkomitmen Bangun Budaya K3
Lebih lanjut Muhamad Arifin menjelaskan, pihaknya sangat bangga atas pencapaian ini dan berharap dapat menjadi motivasi bagi seluruh pekerja untuk lebih peduli terhadap aspek HSSE, baik untuk diri sendiri, keluarga, rekan kerja, aset perusahaan, maupun lingkungan sekitar. Terima kasih kepada seluruh pekerja yang telah bekerja dengan aman.
"Kami yakin pencapaian positif ini dapat terus dipertahankan, dan kami akan terus melakukan perbaikan untuk memastikan adanya continuous improvement dalam kinerja ke depannya,” jelas Muhamad Arifin.
Dikatakan pula, jam kerja selamat ini diperoleh dari seluruh wilayah kerja di Regional Indonesia Timur mulai dari Zona 11 dan Zona 12 di area Jawa Timur, Zona 13 di Sulawesi dan Zona 14 di Papua. Komitmen atas upaya menjaga aspek HSSE di lingkungan Regional Indonesia Timur ini juga ditandai dengan pencapaian apresiasi dan penghargaan dari internal dan eksternal perusahaan, diantaranya Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha, Patra Karya Raksa Tama, Subroto Award dari Kementerian ESDM; Zero Accident dari Kementerian Tenaga Kerja; Patra Adikriya Bhumi dari Pertamina.
Sementara itu Komisaris Utama PEPC, Taufan Hunneman, mengatakan, pentingnya peningkatan kapasitas personel agar keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja selalu terjaga.
“Budaya HSSE sangat penting untuk ditingkatkan. Saya percaya faktor sumber daya manusia memegang peranan penting, sehingga harus ada sinergi yang kuat antara HSSE dan HR untuk meningkatkan skill dan pengetahuan personel,” kata Taufan.
Di sisi lain Senior Manager HSSE, Vendy Hendrawan menegaskan, bahwa setiap perwira di Regional Indonesia Timur berkomitmen penuh untuk mencapai Zero Incident dan menjadikan HSSE sebagai nilai utama dalam setiap kegiatan migas yang berisiko tinggi. Berbagai langkah telah diambil untuk memperkuat budaya HSSE, antara lain melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Keamanan serta Lindungan Lingkungan (K3LL), Risk Management, Corporate Life Saving Rules (CLSR), Contractor Safety Management System (CSMS), Process Safety & Asset Integrity Management System (PSAIMS), Sistem Izin Kerja Selamat (SIKA), Fit to Work, Wellness Program dan Human & Organizational Performance (HOP) di lingkungan kerja.
Setiap pekerja dan mitra kerja di Regional Indonesia Timur wajib memiliki kewajiban untuk terus menjunjung tinggi HSSE Golden Rules Pertamina: Patuh, Intervensi, dan Peduli, sebagai pedoman dalam menjalankan tugas sehari-hari.
"Pencapaian ini tidak hanya mencerminkan dedikasi kita terhadap operational excellence, tetapi juga sejalan dengan upaya perusahaan dalam mendukung keberlanjutan dan memperkuat reputasi sebagai perusahaan yang bertanggung jawab terhadap aspek HSSE. Semoga pencapaian ini menjadi semangat untuk terus meningkatkan kinerja, menjaga keselamatan, dan mewujudkan lingkungan kerja yang lebih baik di masa mendatang," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement