GOTO Pangkas Rugi Hingga 94%! Investor Makin Optimistis

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat kinerja positif sepanjang 2024 dengan penguatan fundamental bisnis dan peningkatan keberlanjutan usaha. Analis Saham BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis, menilai pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi monetisasi GOTO, terutama melalui sinergi dengan Telkomsel.

"Yang lebih signifikan, pada kuartal IV-2024, untuk pertama kalinya GoTo Financial membukukan adjusted EBITDApositif. Ini menegaskan efektivitas strategi monetisasi yang semakin memperkuat nilai investasi Telkomsel di GOTO," ujar Niko Margaronis kepada wartawan di Jakarta, Jumat (21/3/2025).

Baca Juga: Heboh Lagi Isu Merger dengan Grab, Manajemen GOTO Bilang Begini

Peningkatan kinerja GOTO didorong oleh tiga pilar utama: on-demand services (Gojek), financial technology melalui GoTo Financial dan GoPay, serta pertumbuhan pendapatan e-commerce dari Tokopedia, yang kini berkolaborasi dengan TikTok Shop. Perusahaan mencatat pendapatan bersih Rp 15,9 triliun, naik 8% dari tahun sebelumnya, sementara total beban operasional berhasil ditekan 28% menjadi Rp 18,1 triliun dari sebelumnya Rp 25 triliun.

Efisiensi tersebut berdampak pada penurunan rugi usaha sebesar 78% menjadi Rp 2,2 triliun dari Rp 10,3 triliun. Rugi tahun berjalan juga berkurang drastis hingga 94% menjadi Rp 5,5 triliun dari Rp 90,5 triliun.

Baca Juga: GoTo Tancap Gas di 2025! Siapkan Strategi Baru Buat Bikin Cuan Makin Deras!

GOTO menargetkan pertumbuhan layanan keuangan, terutama GoPay, dapat melampaui capaian 2024 yang mencapai 70%. Niko Margaronis menekankan, sinergi antara GOTO dan Telkomsel semakin menguatkan kolaborasi strategis guna mendorong penetrasi produk dan layanan digital.

"Sinergi ini memungkinkan optimalisasi cross-selling produk Telkomsel, termasuk penjualan pulsa melalui MyTelkomsel dan GoPay, serta pemanfaatan jaringan mitra Gojek sebagai agen penjualan. Selain itu, kerja sama ini juga mendukung akselerasi layanan broadband fixed dan pengembangan solusi smart connectivity berbasis IoT," jelas Niko.