
Raksasa Mobil Listrik Amerika Serikat, Tesla kembali mengalami tekanan penjualan, kali ini produsen otomotif tersebut kalah telak dalam pasar dari Eropa.
Dilansir dari Reuters, Selasa (25/3), Data Jato Dynamics menunjukkan bahwa kinerja buruk dicatatkan oleh Tesla di Februari 2025. Penjualan produsen mobil listrik tersebut turun hingga 44% secara tahunan di Eropa. Adapun jumlah unit yang terjual kurang dari 16.000 unit.
Baca Juga: Gelontorkan US$200 Juta, Stellantis-Leapmotor Mau Bangun Fasilitas Produksi Mobil Listrik di Spanyol
Tesla dengan catatan tersebut kalah jauh dengan pesainganya dalam industri mobil listrik seperti Volkswagen, Polestar dan BYD di Eropa.
Volkswagen tercatat berhasil mendongkrak penjualan mobil listriknya secara tahunan hingga 180% dengan hampir 20.000 unit terjual.
Sementara Polestar sukses mendongkrak penjualan mereka hingga naik 84% dengan lebih dari 2.000 unit terjual.
Adapun BYD mencatatkan kenaikan penjualan hingga 94% dengan lebih dari 4.000 unit kendaraan listriknya terjual di Eropa.
Analis Global Jato Dynamics, Felipe Munoz mengatakan bahwa semakin ketatnya pesaingan dalam industri mobil listrik hingga manuver politik menjadi alasan utama dalam penurunan penjualan mobil dari Tesla.
Tesla diketahui mendapatkan tekanan menyusul manuver politik yang dilakukan oleh Elon Musk. Ia diketahui secara terbuka mendukung partai-partai sayap kanan yang membuat geram konsumen otomotif dari Eropa
Tesla juga ditekan oleh meningkatnya persaingan dalam pasar kendaraan listrik serta transisi model mobil listrik terbarunya juga berdampak pada penjualan.
Baca Juga: Northvolt Bisa Diselamatkan, Peluang Eropa Saingi Industri Baterai Mobil Listrik China Masih Terbuka
"Tesla, yang memiliki lini model terbatas, rentan mengalami penurunan pendaftaran ketika melakukan pergantian model," kata Felipe Munoz.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement