
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dengan delegasi New Development Bank (NDB) yang dipimpin oleh Presiden NDB Y.M. Dilma Vana Rousseff, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (25/03/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan program prioritas Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yakni Asta Cita yang meliputi ketahanan pangan, energi dan air bersih.
Baca Juga: Gelontorkan US$50 Juta, Medco Energi (MEDC) Mau Buyback 407 Juta Saham
“Saat ini Indonesia tengah menjalankan program Makan Bergizi Gratis di berbagai jenjang pendidikan lingkup nasional dengan harapan dapat menggerakkan ekonomi pedesaan dan menciptakan multiplier effects,” kata Menko Airlangga, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Rabu (26/3).
Menko Airlangga selanjutnya mengapresiasi undangan Presiden NDB agar Indonesia dapat bergabung dalam keanggotaan NDB bersama dengan negara anggota BRICS lainnya.
“New Development Bank tidak seperti bank multilateral lainnya karena kami menghormati kedaulatan masing-masing negara sehingga tidak ada veto power,” ujar Y.M. Presiden NDB Dilma Vana Rousseff yang juga merupakan mantan Presiden ke-36 Brasil.
NDB merupakan bank yang didirikan oleh negara BRICS untuk memobilisasi sumber daya alam dalam pengembangan infrastruktur dan proyek pengembangan berkelanjutan.
New Development Bank berfokus pada pembangunan infrastruktur, kemudian pada pembangunan untuk melawan kemiskinan dengan program-program yang mendukung industrialisasi sehingga akan menambah penciptaan lapangan pekerjaan.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menekankan komitmen Pemerintah Indonesia di sektor ketahanan energi, khususnya energi terbarukan untuk mencapai net zero emission di 2060, salah satunya melalui program B40.
Menanggapi hal tersebut, Presiden NDB terkejut dengan capaian B40 Pemerintah Indonesia, mengingat pengalaman di Brasil setelah beberapa tahun hanya bisa sampai B17.
Beliau juga turut mengapresiasi capaian Pemerintah Indonesia di sektor energi, khususnya dalam pengolahan biofuel. Capaian ini merupakan inovasi yang baik, ditambah lagi setelah mengetahui bahwa B40 ini diperuntukkan bagi sektor transportasi serta bahan bakar di industri pengolahan mineral.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement