Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hasilkan Tenaga Kerja Pariwisata Berdaya Saing Global, Kemenpar-SECO Perkuat Pendidikan Vokasi

Hasilkan Tenaga Kerja Pariwisata Berdaya Saing Global, Kemenpar-SECO Perkuat Pendidikan Vokasi Kredit Foto: Reuters/Arnd Wiegmann
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan pemerintah Swiss melalui State Secretariat for Economic Affairs (SECO) juga Swisscontact telah menjalin kemitraan sejak 2018 dan diperkuat dengan Nota Kesepahaman pada 22 Juli 2024 di Bern, dan selanjutnya ditandatangani di Jakarta pada 29 Juli 2024. 

Dan kini, Kemenpar bersama SECO berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dalam mendukung ekosistem pendidikan dan pelatihan vokasi (VET) di Indonesia, khususnya di sektor pariwisata, yang menjadi salah satu motor penggerak pembangunan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

Baca Juga: Insentif Mobil Listrik Dicabut, Tesla Kembali Jadi Sasaran Balas Dendam Kanada

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenpar, Martini Paham, dirinya sendiri sempat hadir di acara "The 1st STED (Sustainable Tourism Education Development) Phase 2 Steering Committee Meeting" beberapa waktu lalu.

Berbagai program utama dalam kerja sama, kata Martini, telah dijalankan mencakup peningkatan kurikulum berbasis industri, peningkatan kapasitas dosen, peningkatan metodologi pengajaran, dukungan manajemen fasilitas praktis, kolaborasi industri, dan sharing knowledge melalui dialog tentang kebijakan. 

"Sepanjang tahun 2024 kerja sama kami berjalan dengan baik. Rencana kegiatan bersama dan perjanjian kemitraan pada 2024 telah dilaksanakan secara efektif di berbagai Politeknik Pariwisata khususnya di Bali, Makassar, dan Lombok," ujar Martini Paham, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Rabu (26/3).

Keberhasilan program-program tersebut menegaskan kembali bahwa penguatan pendidikan vokasi berbasis praktik merupakan strategi yang tepat untuk menghasilkan tenaga kerja yang berdaya saing global. 

"Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Swiss dan SECO atas dukungan dan kerja sama yang luar biasa ini," kata Martini. 

Ke depan, kolaborasi yang telah berjalan dengan baik ini akan terus diperkuat melalui penetapan Rencana Kegiatan Bersama untuk Tahun 2025 yang akan difokuskan pada keterampilan hijau, nilai-nilai keberlanjutan, dan kesetaraan gender. 

"Pada akhirnya, kerja sama ini diharapkan dapat berdampak pada meningkatnya penyerapan lulusan vokasi terampil ke dalam industri, sehingga meningkatkan daya saing industri. Bersama-sama, kita dapat membangun masa depan yang lebih cerah bagi industri pariwisata," ujar Martini. 

Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur dan Pendidikan Vokasi Kemenpar, Andar Danova L. Goeltom, menjelaskan, Steering Committee Meeting ini menjadi momentum krusial untuk meninjau pencapaian tahun 2024, mengatasi tantangan, serta menentukan arah strategis untuk tahun 2025 dan seterusnya. 

Pertemuan ini juga memastikan bahwa STED tetap relevan dan berdampak, khususnya dalam menutup kesenjangan keterampilan, memperkuat keterkaitan dengan industri, serta mendorong sektor pariwisata yang lebih kompetitif dan berkelanjutan.

Ia mengatakan, selain program yang telah dijabarkan tersebut, sebelumnya juga telah dilaksanakan pelatihan SVEB (Swiss Federation for Adult Learning) Batch 2 yang diikuti 17 dosen dari 6 Poltekpar. Dari 17 dosen tersebut, 12 di antaranya berhasil memperoleh SVEB Certification sementara lima peserta lainnya akan melanjutkan pelatihan hingga sertifikasi di Batch 3. 

SVEB Certification ini merupakan sebuah pengakuan internasional yang menyatakan bahwa dosen yang berhasil meraihnya telah mampu menerapkan standar internasional dalam pengajaran pembelajar dewasa. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: