Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tarif Mengancam Ekonomi Dunia, Xi Jinping Serukan Pengusaha Kerja Sama Atasi Kebijakan Trump

Tarif Mengancam Ekonomi Dunia, Xi Jinping Serukan Pengusaha Kerja Sama Atasi Kebijakan Trump Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

China mengajak pengusaha global dari berbagai sektor untuk bersinergi dalam menghadapi kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Presiden China, Xi Jinping menyerukan perlindungan terhadap industri global dan rantai pasokan yang berpotensi terdampak besar akibat ancaman tarif baru dari AS. Hal ini ditegaskannya langsung dalam pertemuan bersama puluhan eksekutif industri global di Beijing.

Baca Juga: Jual Motor 778 cc, Motor China ini Berbanderol Rp250 Jutaan

"Kita harus bekerja sama untuk menjaga stabilitas industri global dan rantai pasokan, yang merupakan jaminan penting bagi perkembangan ekonomi dunia yang sehat," ujar Xi, dilansir dari Reuters, Sabtu (29/3).

Xi juga mengatakan bahwa selain faktor perang dagang, para investor asing juga mengkhawatirkan kebijakan regulasi yang semakin ketat, suatu hal yang tengah menjadi perhatian dari China. 

"Dalam beberapa tahun terakhir, investasi asing oleh faktor geopolitik. Saya sering mengatakan bahwa memadamkan cahaya orang lain tidak akan membuatmu lebih bersinar," kata Xi.

Xi menegaskan bahwa dirinya berharap hubungan ekonomi dan perdagangan yang saling menguntungkan akan terus hadir antara China dan AS.

Diketahui, China menghadapi tantangan besar dengan meningkatnya ketegangan perdagangan setelah adanya ancaman kebijakan tarif dari Presiden AS, Donald Trump di 2 April 2025. Kebijakan ini menargetkan negara-negara yang dianggap memiliki hambatan dagang terhadap produk-produk dari AS.

Baca Juga: Jerman Protes Tarif Mobil AS: Kita Tak Boleh Mundur Hadapi Trump

Trump juga sebelumnya telah meningkatkan tarif impor atas produk dari China. Ia menaikkan tarif bagi barang-barang dari negara tersebut menjadi 20%. Adapun China segera membalas langkah tersebut dengan bea tambahan terhadap produk pertanian untuk AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: