Kredit Foto: Reuters/Kim Hong-Ji
Raksasa Otomotif Korea Selatan, Hyundai memberikan sinyal bahwa pihaknya tengah berkemungkinan menaikkan harga produk kendaraannya di Amerika Serikat (AS).
Chief Executive Officer (CEO) Hyundai dan Genesis Motor North America, Randy Parker dikabarkan tengah menimbang sejumlah strategi perusahaan dalam menghadapi kebijakan tarif impor terhadap sektor otomotif dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Baca Juga: 'Numpang' Hyundai, Ini Strategi Produsen Mobil Listrik Kia Atasi Aturan Tarif AS
"Tarif bukanlah hal yang mudah," kata Parker, dalam sebuah memo yang dikutip dari Reuters, Rabu (2/4).
Ia mengatakan bahwa harga kendaraan saat ini tidak dijamin dan mungkin akan berubah untuk unit yang dikirim setelah 2 April. Hal ini mengindikasikan bahwa beban ini kemungkinan akan dialihkan ke konsumen dalam bentuk harga jual yang lebih tinggi.
Namun Parker menegaskan bahwa pihaknya tidak akan terlalu bergantung pada impor dari Meksiko dan Kanada. Hal ini menyusul investasi mereka dalam sejumlah fasilitas produksi di AS.
Adapun kebijakan tarif diprediksi akan membuat harga mobil melonjak drastis. Cox Automotive memperkirakan bahwa kendaraan bermotor akan mengalami kenaikan harga mulai dari US$3.000 - US$6.000
Sementara Trump merespons potensi kenaikan harga mobil dengan santai. Ia mengatakan kebijakan tarif yang diterapkannya akan membuat konsumen beralih membeli mobil lokal dari AS.
Baca Juga: Jerman Waspadai Efek Tarif Trump: Tak Ada Pemenang dalam Perang Dagang
"Saya tidak peduli jika harga mobil asing naik, karena jika itu terjadi, mereka akan membeli mobil dari Amerika," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement