
Harga logam mulia bergejolak menyusul harga emas yang melemah dalam perdagangan di Senin (1/4). Pasar nampaknya melakukan aksi profit-taking jelang pengumuman kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Rabu (2/4), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah komoditas utama dari logam mulia global:
- Emas spot: Turun 0,3% ke US$3.113,43 per ons.
- Emas berjangka AS: Melemah 0,1% ke US$3.146 per ons.
- Perak spot: Turun 1,4% ke US$33,6 per ons.
- Platinum: Melemah 0,8% ke US$984,64 per ons.
- Palladium: Turun 0,2% ke US$981 per ons.
Analis Senior Zaner Metals, Peter Grant mengatakan bahwa harga emas mengalami sedikit pelemahan akibat aksi profit-taking, tetapi tetap mendekati level tertinggi sepanjang masa seiring meningkatnya permintaan aset safe-haven menjelang pengumuman tarif besar-besaran dari AS.
Pasar keuangan saat ini menantikan pengumuman resmi mengenai kebijakan tarif baru. Kebijakan tersebut memicu ketidakpastian ekonomi dan mendorong investor untuk mengalihkan aset mereka ke emas sebagai lindung nilai.
"Tidak mengejutkan melihat sedikit aksi profit-taking, terutama karena pasar sudah terlalu jenuh beli ... Namun, secara fundamental, tidak ada perubahan besar—ini tetap kondisi yang sempurna bagi emas," ujar Peter Grant.
Data perekonomian terbaru menunjukkan bahwa adanya penurunan jumlah lowongan kerja di AS. Bureau of Labor Statistics AS mencatat bahwa jumlah lowongan kerja turun ke 7,568 juta di Februari 2025.
Investor kini menantikan laporan non-farm payrolls (NFP) sebagai indikator penting bagi kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed). Dalam lingkungan suku bunga rendah, emas cenderung lebih menarik bagi investor karena tidak memberikan imbal hasil seperti obligasi atau deposito.
Baca Juga: Jangan Panik Inflasi! Mulailah Investasi Deposito Sekarang untuk Masa Depan Cerah
Adapun Relative Strength Index (RSI) emas berada di atas 70, yang mengindikasikan bahwa emas berada dalam kondisi overbought atau jenuh beli.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement