Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jepang hingga China Panik, Bursa Asia Bakal Terus Ditekan Efek Tarif

Jepang hingga China Panik, Bursa Asia Bakal Terus Ditekan Efek Tarif Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Asia kompak terjun bebas dalam perdagangan di Senin (7/4). Investor panik menyusul tak adanya sinyal negosiasi terkait dengan kebijakan tarif yang dilancarkan oleh Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Selasa (8/4), berikut ini adalah catatan pergerak sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Semua indeks utama kompak anjlok:

  • Hang Seng (Hong Kong): Turun 13,22% ke 19.828,30.
  • CSI 300 (China): Turun 7,05% ke 3.589,44.
  • Shanghai Composite (China): Turun 7,34% ke 3.096,58.
  • Nikkei 225 (Jepang): Turun 7,83% ke 31.136,58.
  • Topix (Jepang): Turun 7,79% ke 2.288,66.
  • Kospi (Korea Selatan): Turun 5,57% ke 2.328,20.
  • Kosdaq (Korea Selatan): Turun 5,25% ke 651,30.

Dari China, Beijing turun tangan setelah saham domestik anjlok tajam. Unit China Investment Corp (CIC),  Central Huijin Investment mengumumkan telah meningkatkan kepemilikannya dalam saham-saham lokal melalui Exchange-Traded Funds (ETF).

"Kami akan terus menambah kepemilikan guna menjaga kelancaran operasional pasar modal," ujar pernyataan resmi dari Huijin.

Dari Jepang, Bank of Japan (BOJ) menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi memburuk, dengan beberapa perusahaan menyatakan kekhawatiran terhadap penurunan laba akibat tarif tinggi dari AS.

BOJ menggambarkan gejolak saat ini sebagai peristiwa yang tidak seperti guncangan lainnya dan menyebut bahwa dampaknya terhadap ekonomi akan sulit dihitung.

Sementara Pemerintah Korea Selatan juga bersiap menghadapi dampak tarif AS. Menteri Keuangan  Korea Selatan, Choi Sang-mok menginstruksikan kementerian untuk menganalisis dampak makroekonomi dan menyiapkan langkah bantuan bagi sektor-sektor yang terdampak langsung.

“Menteri menekankan pentingnya analisis menyeluruh dan penyusunan langkah dukungan segera bagi sektor-sektor yang paling membutuhkan,” ujar Kementerian Keuangan Korea Selatan.

Baca Juga: Makin Panas! Saham Global Rontok Usai China Balas Dendam atas Kebijakan Tarif Trump

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah mengejutkan pasar dengan mengenakan tarif menyeluruh terhadap semua impor ke AS. Kebijakan tersebut memicu aksi balasan dari mitra dagang negara tersebut dan memunculkan kekhawatiran akan resesi global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: