Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Asia Kembali Bergejolak, Ekonomi China Berpotensi Melambat

Bursa Asia Kembali Bergejolak, Ekonomi China Berpotensi Melambat Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Asia kompak menguat dalam perdagangan di Selasa (15/4). Pasar cukup optimistis dengan prospek pengecualian tarif untuk barang tertentu yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Dilansir dari Reuters, Rabu (16/4), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Bursa China diliputi oleh kekhawatiran soal perang dagang hingga melambatnya ekonomi dari Beijing:

  • Hang Seng (Hong Kong): Naik 0,23% ke 21.466,27.
  • CSI 300 (China): Stabil dalam kisaran dari 3.761,23.
  • Shanghai Composite (China): Naik 0,15% ke 3.267,66.
  • Nikkei 225 (Jepang): Naik 0,84% ke 34.267,54.
  • Topix (Jepang): Naik 1% ke 2.513,35.
  • Kospi (Korea Selatan): Naik 0,88% ke 2.477,41.
  • Kosdaq (Korea Selatan): Naik 0,41% ke 711,92.

Dari Amerika Serikat, Trump baru-baru ini memutuskan untuk membebaskan sejumlah barang elektronik dari tarif resiprokal. Hal tersebut juga menyusul adanya kabar sebuah laporan yang menunjukkan potensi penghentian sementara pungutan impor otomotif dari AS.

Meski begitu, perang dagang masih terjadi dari Beijing-Washington. Departemen Perdagangan Amerika Serikat baru-baru ini telah meluncurkan penyelidikan keamanan nasional terhadap impor semikonduktor dan farmasi.

Dari China, bank-bank investasi global baru-baru ini menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dari China. Hal ini terjadi karena ancaman perang dagang yang diperkirakan akan berdampak pada ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Baca Juga: Tarif AS Naik, Vietnam dan China Teken 45 Perjanjian Dagang

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal pertama diperkirakan mencapai 5,1% secara tahunan. Sementara ekspansi sepanjang tahun diprediksi hanya mencapai 4,5% pada 2025. Capaian tersebut turun jauh dibandingkan dengan laju 5,0%  di 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: