Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Bergejolak, Investor Nantikan Kepastian Negosiasi Dagang Trump

Wall Street Bergejolak, Investor Nantikan Kepastian Negosiasi Dagang Trump Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Amerika Serikat (Wall Street) bergejolak dalam perdagangan di Kamis (17/4). Pasar tengah mencoba menebak hasil negosiasi kebijakan tarif yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dilansir dari Reuters, Jumat (18/4), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Wall Street. DJIA menjadi index dengan penurunan tajam dalam sesi kali ini:

  • S&P 500 (SPX): Menguat 0,13% ke 5.282,70.
  • Nasdaq Composite (IXIC): Melemah 0,13% ke 16.286,45.
  • Dow Jones Industrial Average (DJIA): Turun 1,33% ke 39.142,23.

Pasar tengah menunggu detil negosiasi tarif dengan Jepang. Trump baru-baru ini menyebut bahwa pembicaraan tersebut menghasilan kemajuan yang besar. Hal ini menciptakan harapan bahwa ketegangan akibat kebijakan tarif akan segera reda.

Kini, para investor secara intensif memantau perkembangan negosiasi dengan puluhan negara lainnya untuk mendapatkan kejelasan terkait besar dan cakupan tarif yang akan diberlakukan pada sektor atau negara tertentu.

"Pasar ingin Trump umumkan kesepakatan dagang. Pasar menginginkan hasil yang nyata, dan itu yang belum mereka dapatkan saat ini," ujar Chief Executive Officer (CEO) Longbow Asset Management, Jake Dollarhide.

Trump baru-baru ini juga menyerang Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell. Ia mengatakan bahwa pemecatannya tidak bisa datang lebih cepat, dan kembali mendesak bank sentral untuk memangkas suku bunga.

Baca Juga: Dihantam Impor dan Tarif Trump, Tekstil RI Dinilai Butuh Jalan Baru Menuju Daya Saing

Adapun data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa jumlah klaim tunjangan pengangguran baru menurun pekan lalu di AS. Hal tersebut menandakan bahwa kondisi pasar tenaga kerja tetap stabil pada April. Namun, ketidakpastian terkait tarif membuat banyak pelaku usaha ragu untuk menambah tenaga kerja baru.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: