Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembiayaan Kendaraan Bekas Terus Melesat, Februari 2025 Tumbuh 15,56%

Pembiayaan Kendaraan Bekas Terus Melesat, Februari 2025 Tumbuh 15,56% Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meski dibayangi gejolak ekonomi dan penurunan daya beli, nyatanya kebutuhan masyarakat akan kendaraan bermotor khususnya kendaraan bekas tetap tinggi. Hal ini terlihat dari penyaluran kredit oleh perusahaan multifinance yang terus melesat di segmen tersebut.

"Pertumbuhan pembiayaan kendaraan bekas pada Februari 2025 tercatat 15,56% yoy menjadi sebesar Rp117,06 triliun," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman di Jakarta dalam jawaban tertulis, baru-baru ini.

Ke depan, Agusman memprakirakan, pembiayaan kendaraan bekas masih dapat tumbuh secara positif pada tahun 2025, di tengah dinamika perekonomian akhir-akhir ini.

Baca Juga: OJK Catat Pembiayaan Kendaraan Listrik Tembus Rp15,74 triliun di Februari 2025

Di sisi lain, penyaluran pembiayaan kendaraan listrik per Februari 2025 meningkat 4,06% mtm menjadi Rp15,74 triliun (Januari 2025: 15,13 triliun).

"Dengan melihat perkembangan tersebut serta dukungan pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik, pembiayaan kendaraan listrik ke depan masih memiliki potensi yang besar untuk terus ditingkatkan dan dapat berkontribusi dalam mendorong percepatan terbentuknya ekosistem green financing di Indonesia," jelasnya.

Adapun secara keseluruhan, penyaluran pembiayaan pada kendaraan bermotor per Februari 2025 tumbuh 7,34% yoy menjadi sebesar Rp355,31 triliun. Pembiayaan kendaraan diperkirakan masih dapat bertumbuh positif pada tahun 2025 di tengah meningkatnya dinamika perekonomian, baik global maupun domestik.

Baca Juga: OJK Godok Aturan Risk Sharing Asuransi Kredit untuk Pindar

"Faktor yang dapat mendukung pembiayaan kendaraan bermotor antara lain peningkatan demand/permintaan kendaraan bermotor seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap transportasi pribadi," terang Agusman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: