- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Inspirasi Kartini di Balik Proyek Hijau, Perempuan PLN UIP JBT Jadi Garda Terdepan PLTA Upper Cisokan

Di tengah medan proyek yang menantang, para perempuan tangguh hadir sebagai perwakilan semangat Kartini masa kini. Mereka bukan hanya membuktikan kualitas, namun juga berperan besar dalam memastikan kelangsungan pembangunan.
Dalam semangat memperingati Hari Kartini, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) menyoroti kiprah luar biasa para perempuan dalam sektor ketenagalistrikan, khususnya dalam proyek strategis nasional Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Upper Cisokan Pumped Storage berkapasitas 1040 Megawatt yang akan menjadi PLTA pumped storage pertama dan terbesar di Indonesia.
PLN secara aktif menempatkan talenta-talenta perempuan terbaiknya di berbagai lini kepemimpinan. Saat ini, sejumlah perempuan telah menduduki posisi penting seperti Direktur, General Manager, hingga Kepala Unit di berbagai wilayah operasional PLN sebagai upaya mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Salah satunya adalah Rica Pradia Andisti, seorang pegawai perempuan yang bertugas di bidang Keamanan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan(K3L). Rica memiliki peran krusial dalam memastikan setiap aktivitas konstruksi berjalan aman, sesuai prosedur, serta selalu memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan.
“Bekerja di lapangan, apalagi di proyek sebesar ini, memang penuh tantangan. Tapi saya yakin, perempuan juga bisa berdiri di garda depan, mengambil tanggung jawab besar, dan memberikan kontribusi bagi perusahaan,” ujar Rica dalam keterangan resminya, Senin (21/4/2025).
Baca Juga: PLN Indonesia Power Bangun 13 Pabrik Hidrogen Hijau, Kapasitas Tembus 80 Ton
Sementara itu, di balik keberhasilan proses pembebasan lahan yang menjadi salah satu kunci utama kelancaran pembangunan PLTA Upper Cisokan, ada sosok Kusumaning Ayu, seorang perempuan pemimpin yang menjabat sebagai Manager Pertanahan dan Aset. Ia memimpin koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat dan pemerintah daerah, untuk memastikan proses pembebasan lahan berjalan secara adil, transparan, dan tepat waktu.
“Memimpin proses pertanahan bukan sekadar urusan administrasi, tapi juga membangun kepercayaan dengan masyarakat. Saya percaya, kepemimpinan perempuan menghadirkan pendekatan yang lebih humanis dan solutif,” tutur Ayu.
General Manager PLN UIP JBT, Widya Anggoro Putro, menyampaikan kebanggaannya atas kiprah perempuan-perempuan hebat dalam tubuh PLN, yang tidak hanya aktif, tapi juga memimpin di bidang-bidang strategis.
“PLN percaya bahwa kompetensi tidak mengenal gender. Perempuan-perempuan seperti Mbak Rica dan Mbak ayu membuktikan bahwa kepemimpinan dan tanggung jawab besar bisa diemban siapa pun yang memiliki integritas dan dedikasi. Kami berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang setara, inklusif, dan mendukung pertumbuhan semua pegawai,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement