Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wamendag Sebut Penyelesaian Perundingan Dagang RI-Uni Eropa Prioritas Pemerintah

Wamendag Sebut Penyelesaian Perundingan Dagang RI-Uni Eropa Prioritas Pemerintah Kredit Foto: Kementerian Perdagangan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menyatakan penyelesaian perundingan Indonesia-European Union (EU) Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) merupakan prioritas pemerintah Indonesia.

Wamendag menyampaikannya saat menerima delegasi Committee on International Trade (INTA) dari Parlemen Uni Eropa (UE) di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Rabu (16/4/2025).

Baca Juga: Capai Rp15 M, Ini Produk yang Tidak Sesuai Ketentuan dalam Ekspose Kemendag

Wamendag Roro menuturkan manfaat CEPA bagi masyarakat, terutama di tengah ketidakpastian  perdagangan global saat ini. Wamendag mengimbau, Parlemen UE dapat memahami perbedaan  tingkat ekonomi dan mendorong EU agar dapat menunjukkan pendekatan yang lebih pragmatis,  untuk mencapai penyelesaian perundingan pada 2025.

"Indonesia menghargai dukungan parlemen Eropa terhadap proses perundingan Indonesia-EU CEPA. Kami meyakini, penyelesaian Indonesia-EU CEPA akan meningkatkan kepercayaan pasar bagi kedua belah pihak. Indonesia berharap UE akan memiliki pendekatan yang sama, mengingat perdagangan global yang bergejolak saat ini dan ketidakpastian di masa mendatang. Intensifikasi pasar bebas merupakan hal yang penting, namun harus dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan ekonomi yang berbeda di antara para mitra," jelas Wamendag Roro, dikutip dari siaran pers Kemendag, Rabu (23/4).

Tingkat fleksibilitas dan pendekatan pragmatis yang sama dari pihak UE sangat penting untuk  menyelesaikan negosiasi. Penyelesaian Indonesia-EU CEPA diharapkan dapat segera menciptakan  lingkungan yang lebih ramah bisnis (business-friendly) untuk mempertahankan kesejahteraan  ekonomi kedua belah pihak. 

Wamendag Roro menambahkan, sikap kolaboratif adalah kebutuhan mutlak. Hal ini penting di  tengah ketidakpastian perdagangan internasional yang semakin besar akibat kenaikan tarif Amerika Serikat terhadap banyak mitra dagangnya, termasuk UE dan Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: