Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kredit BCA Tembus Rp941 Triliun per Maret 2025, Ditopang Sektor ini

Kredit BCA Tembus Rp941 Triliun per Maret 2025, Ditopang Sektor ini Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) bersama entitas anak mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp941 triliun hingga Maret 2025. Angka ini tumbuh 12,6% secara tahunan (year-on-year/YoY), didorong oleh ekspansi pembiayaan lintas sektor serta pertumbuhan pendanaan berkelanjutan.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menjelaskan bahwa Ramadan dan Idulfitri memberi dampak positif terhadap penyaluran kredit pada kuartal pertama tahun ini. Selain itu, antusiasme masyarakat terhadap BCA Expoversary 2025 turut menjadi faktor pendorong.

“Pertumbuhan pembiayaan BCA ditopang kredit korporasi yang naik 13,9% YoY menjadi Rp443,4 triliun. Kredit komersial tumbuh 9,9% YoY mencapai Rp137,4 triliun,” ujar Jahja dalam paparan kinerja virtual di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Baca Juga: Laba BCA Tembus Rp14 Triliun, Kredit Ramadan Dorong Kinerja

Ia menambahkan, penyaluran kredit untuk sektor usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh 12,9% menjadi Rp124,5 triliun.

“Kredit konsumer naik 11,3% YoY menjadi Rp225,7 triliun, ditopang KPR BCA yang tumbuh 10,5% YoY hingga Rp135,3 triliun, kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh 12,3% YoY menjadi Rp67,1 triliun, serta outstandingpinjaman konsumer lainnya (sebagian besar kartu kredit) meningkat 13,9% YoY hingga Rp23,3 triliun,” imbuhnya.

Jahja juga menyoroti pertumbuhan kredit ke sektor-sektor berkelanjutan yang mencapai 19% YoY atau Rp235 triliun. Angka tersebut mencerminkan sekitar 25% dari total portofolio pembiayaan BCA dan menunjukkan komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

“BCA berkomitmen mendukung perekonomian nasional dengan mendorong penyaluran kredit ke berbagai sektor dan segmen secara pruden. Kami optimistis menatap pertumbuhan bisnis ke depannya, di tengah dinamika dan tantangan pasar,” pungkas Jahja.

Baca Juga: BCA Siapkan Rp70,22 Triliun Uang Tunai untuk Lebaran 2025, Cek Cara Terbaru Penukarannya

Dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) BCA tumbuh 6,5% YoY menjadi Rp1.193 triliun. Pendanaan inti dalam bentuk giro dan tabungan (current account savings account/CASA) tumbuh 8,3% YoY menjadi Rp979 triliun, atau sekitar 82% dari total DPK.

“Dana CASA menjadi kontributor utama pendanaan BCA seiring dengan meningkatnya volume transaksi. Frekuensi transaksi BCA secara menyeluruh tumbuh 19% YoY mencapai 9,9 miliar. Frekuensi transaksi mobile dan internet bankingBCA mencapai 8,8 miliar, naik 22,2% YoY,” urainya.

Lebih lanjut, Jahja menyebutkan bahwa rasio loan at risk (LAR) dan non-performing loan (NPL) BCA berada dalam batas aman, masing-masing sebesar 6% dan 2%.

“Rasio pencadangan NPL dan LAR ada pada level solid, masing-masing 180,5% dan 66,5%,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: