BNI Dorong Transformasi Digital Perbankan Lewat BNIdirect Capabilities Event Series

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk resmi membuka rangkaian BNIdirect Capabilities Event Series pada 22 April 2025, dengan memilih Surabaya sebagai kota pembuka. Acara digelar di The Westin, mengangkat tema “The Digital Edge: Redefining Transaction Banking Experience”, yang menjadi wadah strategis bagi pelaku usaha untuk menggali peluang kolaborasi dan memahami arah transformasi digital sektor perbankan dan rantai pasok.
“BNI hadir sebagai mitra strategis untuk mendorong pertumbuhan melalui transformasi digital. BNIdirect kami kembangkan khusus untuk mengelola risiko kompleks dan meningkatkan efisiensi operasional,” tegas SEVP Corporate Banking BNI, Pancaran Affendi, dalam acara tersebut.
Hadir dalam acara ini sejumlah pimpinan BNI seperti GM Divisi Wholesale Digital Channel Efransyah Mudani, GM Wholesale Product & Partnership I Gede Widya Anantayoga, serta Kepala Department Head Macroeconomic Research Agnes HT Samosir. Mereka berbagi wawasan seputar tren pembayaran, peluang ekonomi digital, serta tantangan yang muncul dalam lanskap keuangan digital Indonesia.
Baca Juga: Targetkan Pertumbuhan Tabungan 16,7%, Ini Strategi BNI
Tidak kurang dari 300 peserta meramaikan ketiga sesi utama dalam rangkaian ini, yakni BNIdirect Capabilities Event, Training and Implementation, serta Supply Chain Event. Para peserta terdiri dari pelaku usaha, pengambil keputusan, hingga nasabah pengguna BNIdirect yang ingin mengoptimalkan sistem transaksi digital mereka.
Sesi diskusi panel yang berlangsung secara interaktif mengupas solusi terintegrasi BNI, termasuk layanan cash management, trade dan supply chain financing, digital channel BNIdirect, hingga produk treasury seperti fasilitas direct dealing dan instrumen lindung nilai (hedging).
Acara berlanjut dengan BNIdirect Training and Implementation, yang fokus pada pemanfaatan fitur-fitur terbaru BNIdirect. Sesi ini juga menyertakan demonstrasi langsung serta edukasi mengenai literasi digital dan keamanan siber.
“Sesi ini membantu peserta memahami cara bertransaksi secara efisien melalui platform BNIdirect, serta mengoptimalkan fitur-fitur digital untuk mendukung operasional harian mereka,” jelas Pancaran.
Baca Juga: Orang Tajir Makin Banyak! BNI Catat Tabungan Sultan Naik Tajam
Tak hanya itu, kehadiran nasabah korporasi seperti PLN Group dan Pupuk Indonesia Group turut memperkuat diskusi seputar percepatan implementasi Supply Chain Principle dan program supply chain financing yang diinisiasi bersama mitra.
Surabaya dipilih sebagai lokasi perdana karena dinilai memiliki potensi industri dan ekosistem bisnis yang besar, serta kebutuhan akan digitalisasi layanan keuangan yang tinggi di wilayah Jawa Timur. Setelah Surabaya, BNI berencana melanjutkan event ini ke berbagai kota lainnya demi menjangkau lebih banyak pelaku usaha nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Agnes HT Samosir juga menyoroti dinamika ekonomi global dan dampaknya terhadap Indonesia. Ia memaparkan bahwa meski ekonomi Indonesia mencatat pertumbuhan solid sepanjang 2024, tantangan global mulai mengemuka di 2025, salah satunya dari kebijakan tarif impor Amerika Serikat. “Kebijakan ini menimbulkan ketidakpastian di pasar global dan dapat berdampak pada perekonomian domestik,” ujarnya.
Agnes menambahkan, risiko resiprokal dari mitra dagang AS patut diwaspadai karena bisa memicu perlambatan di negara-negara mitra utama Indonesia, seperti Tiongkok. Di tengah kondisi tersebut, volatilitas nilai tukar dan terbatasnya ruang penurunan suku bunga menjadi perhatian utama sektor keuangan.
Sebagai solusi, BNI Treasury menawarkan berbagai instrumen untuk membantu pelaku usaha menjaga stabilitas bisnis, mulai dari transaksi valuta asing, pasar uang, obligasi, deposito swap, market linked, hingga produk derivatif seperti BNI FX dan BNI local currency settlement.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement