Kredit Foto: Cita Auliana
Kepala Ekonom Juwai IQI, Shan Saeed, menilai keputusan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS merupakan langkah strategis dalam memperkuat perekonomian nasional.
Shan memproyeksikan Indonesia akan mulai merasakan manfaat keanggotaan tersebut dalam tiga hingga lima tahun ke depan.
"Saya rasa pemerintah telah melakukan pergerakan yang sangat serius dalam bergabung dengan BRICS. Dalam 3 hingga 5 tahun berikutnya, BRICS akan menjadi besar," ujar Shan saat ditemui di Jakarta, Senin (28/4/2025).
Baca Juga: Perang Dagang Makin Panas! Indonesia Harus Serang Balik AS dengan BRICS
Indonesia resmi bergabung dengan kelompok ekonomi BRICS pada awal tahun 2025. Saat ini, BRICS beranggotakan Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.
Menurut Shan, BRICS berpotensi menjadi game changer dalam perekonomian dunia. Ia juga menyebut kemungkinan hadirnya mata uang bersama atau BRICS currency pada tahun 2035.
Baca Juga: Resmi Gabung dengan Bank Bentukan BRICS, Apa Untungnya untuk Indonesia?
Ia mengilustrasikan potensi ini dengan pengalaman mata uang Euro. Euro pertama kali diperkenalkan pada 1992, namun baru resmi digunakan sebagai mata uang tunggal negara-negara Uni Eropa pada 1 Januari 1999.
"Saya rasa pemerintah telah melakukan langkah serius. Bergabung dengan BRICS sebagai kelompok ekonomi berkembang membuka potensi besar dalam investasi dan perdagangan," tutup Shan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement