Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terkuak Strategi China dan Kawan-kawan Arab Membentuk Tatanan Energi Dunia Baru

Terkuak Strategi China dan Kawan-kawan Arab Membentuk Tatanan Energi Dunia Baru Kredit Foto: Reuters/Paul Yeung
Warta Ekonomi, Washington -

Tatanan energi global sedang dibentuk kembali karena hubungan energi yang semakin dalam antara China dan Timur Tengah menandakan kebangkitan petroyuan, yang dapat menantang petrodolar, Financial Times melaporkan pada Rabu (4/1/2023), mengutip analis Credit Suisse Zoltan Pozsar.

Menurut Pozsar, China telah meningkatkan pembelian minyak mentah dan gas alam cair (LNG) dari Iran, Venezuela, Rusia, dan beberapa negara Afrika menggunakan mata uang nasionalnya.

Baca Juga: Orang-orang dari China Enggak Dapat Izin Masuk Uni Eropa Kecuali Tes Covid-19

Namun, pertemuan Presiden Xi Jinping dengan negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) pada bulan Desember menandai “kelahiran petroyuan,” katanya dalam sebuah catatan kepada klien.

Di KTT tersebut, pemimpin China menegaskan bahwa Beijing siap melakukan pembelian energi dalam yuan, bukan dolar AS, dengan negara-negara GCC.

“China ingin menulis ulang aturan pasar energi global,” kata Pozsar, menambahkan bahwa langkah untuk mengurangi dolar perdagangan minyak dan gas didukung anggota aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).

Menurut analis Credit Suisse, langkah-langkah untuk membuang greenback dalam perdagangan energi telah meningkat setelah sanksi besar-besaran yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia, salah satu produsen dan pengekspor energi utama dunia, sebagai tanggapan atas operasi militer di Ukraina.

Pozsar menambahkan bahwa cadangan devisa dolar dimiliterisasi dalam perang sanksi, membuat penggunaan mata uang tidak aman bagi eksportir dan importir utama minyak, gas, dan komoditas lainnya.

Kerja sama antara China dan GCC berpotensi melibatkan eksplorasi dan produksi bersama di tempat-tempat seperti Laut China Selatan, serta investasi di kilang, bahan kimia, dan plastik.

Pozsar mengatakan bahwa melaksanakan semua proyek ini dalam yuan akan menandai perubahan besar dalam perdagangan energi global. Dia menambahkan bahwa bahkan jika itu tidak menggantikan dolar sebagai mata uang cadangan, perdagangan petroyuan tetap akan membawa implikasi ekonomi dan keuangan yang signifikan bagi pembuat kebijakan dan investor.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: