Kredit Foto: Ist
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Aptrindo, Agus Pratiknyo, menambahkan menyambut baik rencana pemerintah untuk membenahi truk ODOL ini. Namun, dia mengingatkan agar jangan sampai komitmen itu hanya sekadar omon-omon doang.
"Sebelumnya, pemerintah melalui Kemenhub kan sudah pernah melakukan normalisasi terhadap truk-truk ODOL ini di beberapa daerah. Sampai-sampai ada beberapa truk yang dilakukan pemotongan. Nah, ini bagaimana nasib para pemilik truk itu sekarang? Mereka pasti sangat kecewa dan dirugikan karena tidak ada sedikitpun kompensasi yang mereka dapatkan dari pemerintah hingga saat ini,” katanya.
Selain itu, dia juga menyoroti jalan-jalan di Indonesia yang dibangun tidak sesuai dengan speknya.
"Kalau kita boleh jujur, apakah jalan itu dibangun sesuai dengan spek. Kan kita tahu banyak terjadi korupsi-korupsi,” tuturnya.
Karenanya, dia mengatakan salah satu yang disarankan Aptrindo kepada pemerintah soal ODOL itu salah satunya adalah kontrolnya terhadap daya angkut atau MST.
"Negara kita itu sudah tertinggal, MST-nya baru 8-10 ton. Sementara negara-negara lain sudah 13 ton bahkan sampai 15 ton. Bahkan di Arab Saudi, sudah tidak pakai MST-an,” tukasnya.
Menurutnya, yang membebani kendaraan-kendaraan itu selama ini adalah karena jalannya tidak dibangun sesuai dengan sarananya. ”Jadi, kita cukup mengapresiasi Pak Prabowo yang ingin menegakkan truk ODOL, tapi penegakannya yang seperti apa itu harus ada penjelasannya,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement