- Home
- /
- Government
- /
- Government
Hadapi Tekanan Tarif AS, Indonesia Gas Pol Hilirisasi dan Diplomasi Dagang

Pemerintah Indonesia terus memperkuat posisi dalam menghadapi kebijakan tarif agresif dari Amerika Serikat. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa hilirisasi industri dan diversifikasi ekspor menjadi strategi utama dalam menjaga daya saing nasional.
"Kami dorong hilirisasi dan diversifikasi produk agar nilai tambahnya meningkat. Itu kunci agar kita bisa lebih tahan terhadap tekanan eksternal, termasuk dari kebijakan tarif AS," ujar Agus dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (29/4/2025).
Baca Juga: Tawaran RI ke AS dalam Negosiasi Tarif Trump Win-Win Solution
Agus menekankan bahwa strategi tersebut juga difokuskan untuk memperkuat pasar dalam negeri. Sebab, 70–80 persen output industri manufaktur masih diserap oleh konsumsi domestik. “Pasar lokal ini adalah tulang punggung. Jadi harus dijaga dan diperkuat juga,” tegasnya.
Baca Juga: Ekonomi RI Diproyeksi Tumbuh 5% Meski Ada Tarif Resiprokal
Dari sisi luar negeri, pemerintah memperluas hubungan dagang dengan Tiongkok, ASEAN, dan Asia Timur, serta melakukan diplomasi dagang intensif. Agus mengungkapkan bahwa kunjungan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ke Washington mendapat respons positif dari pemerintah AS atas proposal komprehensif Indonesia.
Sebagai tindak lanjut, Presiden Prabowo Subianto menyetujui pembentukan tiga satuan tugas khusus untuk mempercepat implementasi hasil perundingan bilateral. Langkah ini menandai babak baru strategi Indonesia dalam menghadapi tekanan global: tak hanya bertahan, tapi siap menyerang balik dengan produk bernilai tambah tinggi dan pasar ekspor yang semakin luas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement