Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Libatkan Banyak Pihak, Hasil Negosiasi Tarif Antara RI-AS Bakal Komprehensif

Libatkan Banyak Pihak, Hasil Negosiasi Tarif Antara RI-AS Bakal Komprehensif Kredit Foto: White House

Secretary Bessent juga terkesan dengan surat negosiasi yang disampaikan oleh Menko Airlangga, dan berpandangan bahwa upaya tersebut menjadi awal yang baik untuk menjaga hubungan bilateral antarkedua negara.

Berkat upaya negosiasi tersebut, Pemerintah AS menindaklanjuti dengan menugaskan USTR sebagai ketua negosiator dalam perundingan dengan Indonesia untuk melakukan pertemuan di tingkat teknis. 

Untuk menandai langkah awal dan landasan bagi kelanjutan pembahasan di tingkat teknis tersebut, Pemerintah Indonesia dan pihak USTR telah melakukan penandatanganan Non-Disclosure Agreement (NDA) terkait Bilateral Agreement on Reciprocal Trade, Investment, and Economic Security.

Tindak Lanjut Negosiasi

Respons cepat kembali ditunjukkan delegasi Indonesia dengan membentuk beberapa satuan penugasan melalui penerbitan Keputusan Presiden tentang Satuan Tugas Perundingan Perdagangan, Investasi, dan Keamanan Ekonomi antara RI-AS untuk menjalankan perundingan di level teknis dan pembahasan isu–isu teknis dengan AS, Keputusan Presiden tentang Satuan Tugas Peningkatan Iklim Investasi dan Percepatan Perizinan Berusaha, serta Keputusan Presiden tentang Satuan Tugas Perluasan Kesempatan Kerja dan Mitigasi PHK.

Selanjutnya, negosiasi akan dilanjutkan untuk menyepakati format, mekanisme dan jadwal dengan target waktu 60 hari dimana lebih awal dari tenggat waktu penundaan kebijakan tarif 90 hari. Selain itu, pembahasan teknis secara detail dan pembahasan draft awal perjanjian juga dilakukan dengan target dalam dua minggu.

”Sebelumnya Menko Airlangga juga sudah menghimbau bahwa seluruh pelaku ekonomi harus bersiap-siap dan juga perlu mencari alternatif pasar baru untuk menciptakan peluang baru karena persaingan makin ketat. Competitiveness juga harus didorong, daya saing juga harus diperkuat,” pungkas Juru Bicara Haryo.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: