Kredit Foto: Istimewa
Para pelaku industri manufaktur nasional mulai menunjukkan pesimisme di tengah meningkatnya ketidakpastian global. Hal tersebut tercermin dalam penurunan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang dirilis Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada April 2025.
Berdasarkan data yang dirilis pada Sabtu (3/5/2025), sebanyak 66,8 persen pelaku usaha masih menunjukkan rasa optimisnya terhadap prospek enam bulan ke depan. Akan tetapi, angka tersebut menunjukkan penurunan 2,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yang lebih mengkhawatirkan, porsi responden yang pesimistis juga naik menjadi 8,5 persen.
“Pelaku industri mulai menahan diri karena melihat dinamika ekonomi global yang belum pasti. Apalagi ada tekanan dari perang tarif dan perlambatan di negara-negara besar seperti AS dan Tiongkok,” ujar Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief.
Baca Juga: Kemenperin Ciptakan SDM Industri Siap Kerja Berdaya Saing Global
Penurunan keyakinan tersebut sejalan dengan pelemahan IKI April 2025 yang tercatat di level 51,90, atau turun 1,08 poin dari Maret. Bahkan, jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, angkanya tidak menunjukkan penguatan, malah makin melemah sebesar 0,40 poin.
Salah satu indikator paling mencolok adalah turunnya variabel pesanan baru ke angka 49,64, yang menandakan kontraksi. Padahal, variabel produksi justru mengalami peningkatan, naik 3,31 poin ke 54,52. Dengan kata lain, permintaan pasar cenderung stagnan bahkan menurun meskipun produksi meningkat.
Baca Juga: Kemenperin Perkuat Pengembangan SDM Industri Kreatif
“Situasi ini menunjukkan adanya kekhawatiran industri terhadap keberlanjutan permintaan dalam waktu dekat, sekaligus memperkuat sinyal bahwa pemulihan ekonomi masih rapuh,” kata Febri.
Lebih lanjut, beberapa subsektor masih mencatatkan performa solid. Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman serta Industri Barang Galian Bukan Logam mencatat nilai IKI tertinggi. Namun berbanding terbalik dengan tiga subsektor mengalami kontraksi, yakni Industri Kulit dan Alas Kaki, Industri Kayu, dan Industri Kendaraan Bermotor.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement