Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Menerima Tawaran AS untuk Ngobrol, Tapi dengan Syarat: Cabut Tarif Dulu!

China Menerima Tawaran AS untuk Ngobrol, Tapi dengan Syarat: Cabut Tarif Dulu! Kredit Foto: Reuters/Aly Song
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beijing sedang “mengevaluasi” tawaran dari Washington untuk mengadakan pembicaraan terkait tarif yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang memberatkan ekonomi China. Kementerian Perdagangan China pada Jumat (2/5) mengungkapkan bahwa China membuka kemungkinan untuk berdialog, menandakan adanya peluang untuk meredakan ketegangan dalam perang dagang yang telah mengguncang pasar global.

Menurut pernyataan Kementerian Perdagangan China, Amerika Serikat telah mendekati China untuk mencari jalan dialog terkait tarif 145% yang dikenakan oleh Trump. China pun menyatakan pintu mereka terbuka untuk pembicaraan, tetapi mengingatkan bahwa Washington harus menunjukkan “kesungguhan” dalam negosiasi dan siap untuk bertindak dalam “memperbaiki praktik yang keliru” serta mencabut tarif sepihak.

Baca Juga: Salahkan China, Trump Bilang Dunia Telah Merampok AS

“AS baru-baru ini beberapa kali mengambil inisiatif untuk menyampaikan informasi kepada China melalui pihak terkait, mengatakan bahwa mereka berharap untuk berbicara dengan China,” kata pernyataan tersebut, menambahkan bahwa Beijing sedang “mengevaluasi ini”. Namun, kementerian China juga menekankan bahwa upaya menggunakan pembicaraan sebagai kedok untuk melakukan pemaksaan dan pemerasan tidak akan berhasil.

China selama ini berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak mencari cara untuk merundingkan penyelesaian tarif dengan Amerika Serikat. Sebaliknya, Beijing tampaknya lebih memilih untuk menunggu langkah pertama dari Washington.

Keputusan Trump untuk mengenakan tarif impor sebesar 145% pada China datang pada saat yang sulit bagi negara itu, yang sedang menghadapi deflasi akibat pertumbuhan ekonomi yang melambat dan krisis properti yang berkepanjangan. China pun mengungkapkan kemarahannya atas tarif tersebut, yang dianggap sebagai tindakan pemaksaan dan tidak akan menghalangi kebangkitan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Baca Juga: China Akhirnya Jawab Kekhawatiran Dunia Soal Potensi Dumping Gegara Tarif AS

Sementara itu, China telah diam-diam menyusun daftar produk-produk buatan AS yang akan dikecualikan dari tarif balasan sebesar 125%, termasuk beberapa produk farmasi, mikrochip, dan mesin jet, menurut laporan Reuters. Di sisi lain, pejabat AS, termasuk Menteri Keuangan Scott Bessent dan penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett, juga menyuarakan harapan agar ketegangan dagang bisa mereda.

Bessent menyatakan optimisme, mengatakan, "Saya yakin China ingin mencapai kesepakatan. Seperti yang saya katakan, ini akan menjadi proses bertahap. Pertama, kita perlu meredakan ketegangan, lalu ... kita akan mulai fokus pada kesepakatan perdagangan yang lebih besar."

Pada Rabu (30/4), Trump juga mengatakan bahwa ada "kesempatan sangat baik" untuk mencapai kesepakatan dengan China, beberapa jam setelah Presiden China, Xi Jinping, menyerukan pejabatnya untuk bertindak dalam menyesuaikan diri dengan perubahan dalam lingkungan internasional, meskipun tidak secara eksplisit menyebutkan Amerika Serikat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: