Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi RI Tumbuh 4,87%, Airlangga: Di Atas Malaysia dan Spanyol, Beda Tipis dari China

Ekonomi RI Tumbuh 4,87%, Airlangga: Di Atas Malaysia dan Spanyol, Beda Tipis dari China Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 tercatat sebesar 4,87% secara tahunan (year-on-year/yoy), menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Meski secara kuartalan (quarter-to-quarter) ekonomi mengalami kontraksi 0,98%, capaian ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan tertinggi kedua di antara negara-negara G20, hanya di bawah China yang mencatat pertumbuhan 5,4%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa angka tersebut mencerminkan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah berbagai tekanan global.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,87% dan untuk negara G20 kita pertumbuhannya nomor dua tertinggi di bawah China. Kita masih di atas Malaysia yang 4,4%, Singapura 3,8%, dan Spanyol 2,9%,” ujar Airlangga di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2025 Melambat, BPS Catat 4,87 Persen

Airlangga juga menyoroti posisi Indonesia di kawasan ASEAN yang tetap kompetitif. “Khusus untuk ASEAN, kita sedikit di bawah Vietnam. Namun demikian, ini menunjukkan momentum ekonomi kita tetap terjaga,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa pemerintah optimistis terhadap prospek ekonomi pada kuartal berikutnya. "Kita harapkan anggaran pemerintah sudah mulai berjalan optimal di kuartal berikutnya, sehingga momentum pertumbuhan bisa dijaga dan diperkuat," ucap Airlangga.

Baca Juga: Kepala BPS: Angka Kemiskinan Versi Bank Dunia Harus Dimaknai Secara Bijak

Sebagai catatan, pada kuartal I-2024 lalu, ekonomi Indonesia tumbuh 5,11% yoy. Perlambatan pada kuartal I-2025 ini sebagian dipicu oleh faktor musiman, seperti penundaan belanja pemerintah dan efek basis tinggi pada tahun sebelumnya. Namun, pemerintah menilai fondasi ekonomi tetap solid, terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang stabil.

Pemerintah berkomitmen untuk terus mengakselerasi belanja dan menjaga iklim investasi agar target pertumbuhan tahun 2025 sesuai rencana pembangunan jangka menengah dapat tercapai.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: