Kredit Foto: Youtube BPS
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat pada kuartal I-2025 dengan angka sebesar 4,87 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku, ekonomi Indonesia tercatat sebesar Rp5.665,9 triliun, dan atas dasar harga konstan sebesar Rp3.264,5 triliun.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2025 adalah sebesar 4,87 persen dibandingkan dengan triwulan I-2024,” ujar Amalia dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (5/5/2025).
Baca Juga: Kepala BPS: Angka Kemiskinan Versi Bank Dunia Harus Dimaknai Secara Bijak
Namun jika dibandingkan dengan kuartal IV-2024 secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi sebesar -0,98 persen.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2025 akan tetap berada di kisaran 5 persen. Meski Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporan World Economic Outlook edisi April 2025 telah merevisi proyeksi Indonesia menjadi 4,7 persen, Sri Mulyani menyebut koreksi tersebut masih lebih ringan dibanding negara-negara lain seperti Thailand, Filipina, dan Meksiko.
Baca Juga: BPS DKI Sebut Tarif Listrik Jadi Salah Satu Pemicu Inflasi di Jakarta
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 tetap diperkirakan bisa mencapai sekitar 5 persen,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) II Tahun 2025.
Ia menyebut konsumsi rumah tangga masih terjaga, didorong oleh belanja pemerintah seperti Tunjangan Hari Raya (THR) dan bantuan sosial. Sementara investasi menunjukkan tren positif, khususnya dari sektor properti swasta dan pengadaan alat berat.
Sri Mulyani menekankan pentingnya penguatan permintaan domestik dan deregulasi lintas sektor untuk menjaga ketahanan ekonomi ke depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement