Investor Soroti Hubungan Kripto-Trump, Senator AS: Jangan Legalkan Korupsi

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diduga punya kepentingan pribadi dalam industri kripto. Hal ini disuarakan oleh Senator Amerika Serikat Elizabeth Warren.
Warren baru-baru ini menyoroti kesepakatan stablecoin yang terkait dengan keluarga sosok presiden tersebut yang nilainya mencapai US$2 miliar. Warren mengacu pada peluncuran stablecoin baru bernama USD1.
Baca Juga: Trump Ragukan Ancaman Resesi Ekonomi AS: Semuanya Baik-baik Saja
“Stablecoin milik keluarga mereka melonjak menjadi yang ketujuh terbesar di dunia karena kesepakatan kripto yang mencurigakan dengan Uni Emirat Arab,” kata Warren, dilansir Selasa (6/5).
USD1 sendiri yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan yang didirikan oleh Putra Donald Trump, Eric Trump, dan Investor Kripto, Zach Witkoff.
Stablecoin tersebut akan digunakan sebagai mata uang penyelesaian untuk investasi hingga US$2 miliar. Saat ini, total sirkulasi pasar stablecoin global telah melebihi US$245 miliar.
The Trump family stablecoin surged to 7th largest in the world because of a shady crypto deal with the United Arab Emirates—a foreign government that will give them a crazy amount of money.
— Elizabeth Warren (@SenWarren) May 4, 2025
The Senate shouldn’t pass a crypto bill this week to facilitate this kind of corruption. pic.twitter.com/4is9KgpXQb
Warren menuding bahwa kesepakatan tersebut bisa membuka celah korupsi besar-besaran apabila senat meloloskan undang-undang baru tentang stablecoin dalam waktu dekat di AS.
“Senat tidak boleh mengesahkan rancangan undang-undang kripto minggu ini karena bisa memfasilitasi korupsi semacam ini,” tegas Warren.
Adapun Donald Trump membela langkahnya dalam mendorong adopsi kripto dengan menyebut bahwa ini merupakan bagian dari persaingan geopolitik melawan China.
Baca Juga: Trump Ngotot Ingin Akuisisi TikTok, Sebut Punya 'Tempat Khusus'
“Kalau kita tidak melakukannya, mereka akan lebih dulu, dan itu tidak bisa membiarkan hal itu terjadi begitu saja,” ujar Trump.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement