Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Asia Lanjutkan Penguatan, Pasar Sambut Baik Rencana Pertemuan China-AS

Bursa Asia Lanjutkan Penguatan, Pasar Sambut Baik Rencana Pertemuan China-AS Kredit Foto: Reuters/Aly Song
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Asia menutup pedagangan dalam pekan sebelumnya dengan hasil yang cukup memuasakan di Selasa (2/5). Pasar menyoroti perkembangan baik soal de-eskalasi perang tarif dari China-Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Rabu (2/5), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Indeks China masih tutup menyusul perayaan dari dari May Day:

  • Hang Seng (Hong Kong): Naik 0,7% ke 22.662,71.
  • CSI 300 (China): Naik 1,01% ke 3.808,54.
  • Shanghai Composite (China): Naik 1,13% ke 3.316,11.
  • Nikkei 225 (Jepang): Tutup menyusul peringatan dari Greenery Day.
  • Topix (Jepang): Tutup menyusul peringatan dari Greenery Day.
  • Kospi (Korea Selatan):Tutup menyusul peringatan dari Hari Raya Waisak.
  • Kosdaq (Korea Selatan): Tutup menyusul peringatan dari Hari Raya Waisak.

Dari China, data perekonomian menunggu adanya tekanan menyusuk perang tarif negara tersebut dengan Amerika Serikat (AS). Indeks Jasa Caixin China tercatat berada dalam kisaran 50,7 di April 2025. Capaian tersebut turun dari 51,9 di Maret 2025.

Namun fokus utama pasar tertuju pada arah suku bunga hingga jalan de-eskalasi perang tarif dari Beijing-Washinton. MFS Investment Management Economist, Erik Weisman, menyebut banhwa bank sentral kemungkinan besar akan menyampaikan sikap wait and see dalam menentukan arah kebijakan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed).

"Situasi kebijakan tarif yang masih kacau membuat gambaran ekonomi makro ke depan semakin sulit diprediksi," ujarnya.

Ketua The Fed, Jerome Powell sendiri diprediksi akan memutuskan untuk menahan suku bunga menyusul keyakinan pemangkasan akan terjadi hanya sebesar 2,7%.

Adapun soal perang dagang, sinyal de-eskalasi terus menguat dari China-AS. Kedua negara sepakan untuk bertemu untuk membahas sejumlah kesepakatan dagang dan hal lainnya di Swiss.

Baca Juga: Sinyal De-eskalasi, Trump Sebut China Ingin Perang Dagang Berakhir Lewat Negosiasi

Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent menyebut bahwa pihaknya memiliki beberapa negosiasi yang sangat berpotensi untuk menjadi kesepakatan dagang, yang mana akan menguntung pihak dari Negeri Paman Sam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: