Kredit Foto: Youtube Setpres
Lima sektor penyumbang angka PMA terbesar adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan lainnya (US$3,6 miliar); pertambangan (US$1,2 miliar); transportasi, gudang dan telekomunikasi (US$1,1 miliar); jasa lainnya (US$1,1 miliar); serta industri kimia dan farmasi (US$0,9 miliar). Singapura tetap menjadi sumber investasi terbesar (US$4,6 miliar), diikuti Hong Kong, Tiongkok, Malaysia, dan Jepang.
Sementara itu, program hilirisasi sumber daya alam terus menjadi pilar utama dalam mendorong investasi. Pada Triwulan I 2025, realisasi investasi di sektor hilirisasi mencapai Rp136,3 triliun atau 29,3% dari total investasi nasional.
Kontribusi terbesar berasal dari sektor mineral (Rp97,60 triliun), disusul sektor perkebunan dan kehutanan (Rp31,12 triliun), minyak dan gas bumi (Rp6,55 triliun), serta perikanan dan kelautan (Rp1,03 triliun).
Memasuki tahun 2025, pemerintah menargetkan realisasi investasi sebesar Rp1.905,6 triliun, naik 11,14% dari capaian tahun lalu sebesar Rp1.714,2 triliun, guna menopang target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,3%.
“Dengan fondasi yang kuat dan reformasi struktural yang terus berjalan, Indonesia optimistis dapat menjaga momentum pertumbuhan investasi sekaligus memperkuat fondasi ekonomi nasional di tengah tantangan global," pungkas Rosan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement