Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Capai Kesepakatan Dagang, Trump Umumkan Babak Terbaru Progress De-eskalasi Perang Tarif Global

Capai Kesepakatan Dagang, Trump Umumkan Babak Terbaru Progress De-eskalasi Perang Tarif Global Kredit Foto: Antara/Joyce N. Boghosia/The White House/Handout via REUTERS
Warta Ekonomi, Jakarta -

Amerika Serikat dan Inggris akan segera mengumumkan kesepakatan untuk menurunkan tarif pada sejumlah barang antara kedua negara. Hal ini menjadi babak baru serta perjanjian dagang pertama sejak perang dagang global dipicu oleh kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Trump mengatakan bahwa dirinya akan segera mengumumkan perjanjian dagang penuh dan komprehensif dengan Inggris. Namun ia belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai isi kesepakatan tersebut.

Baca Juga: China Akui Kebijakan Trump Pengaruhi Aliran Investasi ke Beijing

“Karena sejarah panjang dan aliansi kami yang kuat, merupakan kehormatan besar bagi saya untuk menjadikan mereka sebagai negara pertama dalam pengumuman kesepakatan dagang,” kata Trump, dilansir dari Reuters, Jumat (9/5).

Trump menambahkan bahwa banyak kesepakatan lain sedang dalam tahap negosiasi yang serius dan akan diumumkan dalam waktu dekat.

Meski hal ini menjadi kabar baik terkait de-eskalasi perang tarif, laporan media menunjukkan bahwa kesepakatan ini kemungkinan akan bersifat terbatas dan hanya berfokus pada pengurangan tarif mobil dan baja untuk Inggris.

Selain itu, perjanjian ini juga bisa memuat kerangka kerja bagaimana kedua negara akan menangani sektor-sektor lain, namun belum terlihat adanya sinyal hal tersebut akan menjadi perjanjian perdagangan bebas menyeluruh.

Adapun status dari tarif dasar maupun ancaman tarif terhadap industri farmasi masih belum jelas dalam kesepakatan ini. Perdagangan farmasi merupakan salah satu sektor sensitif dari Inggris-AS.

Baca Juga: Dikejutkan Trump, Inggris Tanggapi Cepat Ancaman Tarif Film AS

AS juga sebelumnya menyuarakan keinginannya untuk mengurangi pajak penjualan digital yang berdampak pada kinerja raksasa teknologi negaranya di Inggris. Sementara Inggris menolak menurunkan standar pangan mereka yang selama ini selaras dengan regulasi Uni Eropa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: