Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebanyak 24,5 Juta Orang Terjerat Pay Later, Utang Masyarakat Capai Rp22,78 T

Sebanyak 24,5 Juta Orang Terjerat Pay Later, Utang Masyarakat Capai Rp22,78 T Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit buy now pay later (BNPL) oleh perbankan mencapai Rp22,78 triliun per Maret 2025, dengan jumlah rekening pengguna mencapai 24,56 juta.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengungkapkan bahwa porsi kredit BNPL masih relatif kecil dibandingkan total kredit perbankan, yakni hanya 0,29%. Namun, pertumbuhannya tergolong tinggi secara tahunan.

“Untuk porsi kredit Buy Now Pay Later (BNPL) perbankan tercatat 0,29 persen, namun terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan. Per Maret 2025,” kata Dian dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) April 2025 di Jakarta, Jumat (9/5/2025).

Baca Juga: OJK Yakinkan Sektor Keuangan Tetap Stabil Meski Tensi Perdagangan AS-Tiongkok Meningkat

Dian menyebut, baki debet kredit BNPL yang dilaporkan dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) tumbuh 32,18% year on year (yoy) menjadi Rp22,78 triliun.

Secara keseluruhan, OJK mencatat penyaluran kredit perbankan nasional mencapai Rp7.908,42 triliun atau tumbuh 9,16% yoy. Bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi pendorong utama pertumbuhan ini dengan kenaikan sebesar 9,54% yoy, meskipun proses pemulihan kualitas kredit di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih berlangsung.

Baca Juga: Kredit Perbankan Tembus Rp7.908 T di Kuartal I 2025, OJK Ungkap Korporasi Paling Rajin Tarik Utang

Dilihat dari jenis penggunaan, kredit investasi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 13,36%, disusul kredit konsumsi sebesar 9,32%, dan kredit modal kerja 6,51% yoy.

Adapun kredit yang disalurkan melalui kantor perwakilan bank asing juga meningkat tajam. Skema offshore loan tumbuh 44,65% menjadi Rp327,67 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: