Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenperin Pacu Hilirisasi Kelapa Sawit Dukung Kecukupan Nutrisi Masyarakat

Kemenperin Pacu Hilirisasi Kelapa Sawit Dukung Kecukupan Nutrisi Masyarakat Kredit Foto: Sahril Ramadana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Guna mendorong peningkatan nilai tambah komoditas kelapa sawit nasional dan memperkuat ketahanan nutrisi masyarakat, Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus menjalankan hilirisasi industri kelapa sawit, khususnya pada produk Betacarotene (Pro Vitamin A) dan Tocopherol (Vitamin E).

“Riset Kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk mendukung kecukupan nutrisi masyarakat melalui produk kesehatan yang berasal dari komoditas andalan nasional, kelapa sawit, termasuk dalam rangka menanggulangi stunting dan wasting,” ungkap Putu Juli Ardika Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin dikutip dari siaran pers, Minggu (11/5/2025).

Upaya tersebut juga sejalan dengan arahan Presiden RI untuk mengoptimalkan peran kelapa sawit dalam ketahanan nutrisi nasional, melengkapi peran kelapa sawit yang saat ini dimanfaatkan sebagai sumber ketahanan energi melalui bahan bakar nabati, serta sebagai sumber ketahanan pangan melalui minyak goreng sawit dan produk lemak padatan pangan lainnya.

Selama ini, masyarakat luas belum menyadari bahwa minyak sawit mengandung nutrisi penting seperti Betacarotene, Tocopherol, MCT (Medium Chain Triglyceride), Squalane, dan Antioxidants yang berkhasiat menjaga kesehatan tubuh manusia.

Proses produksi minyak sawit modern melalui pemurnian minyak secara kimiawi justru menghilangkan kandungan nutrisi penting alami dari minyak sawit. Sehingga kebutuhan vitamin dapat dipenuhi dari suplemen kesahatan sintetik atau dari sumber lainnya.

“Suplementasi vitamin dari sumber nabati, termasuk dari minyak kelapa sawit yang diproses alami, merupakan opsi cerdik untuk menjaga kecukupan nutrisi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti anak sekolah dan ibu hamil atau menyusui,” ungkap Putu.

Baca Juga: Kemenperin Dorong Penguatan Instrumen Perlindungan Industri

Dirjen Industri Agro menambahkan, Kemenperin melengkapi dukungan fasilitasi riset kolaboratif dengan kegiatan penyusunan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) produk suplemen kesehatan berbasis kelapa sawit sebagai pendukung program MBG.

Keberadaan SNI produk suplemen kesehatan ini sangat penting untuk membuka peluang seluruh pihak, baik pihak BUMN, swasta, dan/atau pihak lain untuk dapat terlibat dalam program nasional menjaga kecukupan nutrisi masyarakat termasuk melalui program MBG.

“Rapat kick off juga dimaksudkan untuk membentuk pioneering model kerja sama kolaboratif antar pihak sehingga mendukung upaya mentransformasikan inovasi hasil riset menjadi skala komersial, dengan fasilitasi dari Kementerian Perindustrian,” ujar Putu.

Dalam hal ini, Kemenperin akan memfasilitasi diadakannya pertemuan teknis ilmiah untuk membulatkan konsep pengembangan produk suplemen bersama ahli atau pakar gizi nasional.

Lebih lanjut, Kemenperin akan menjembatani aspek legal kerja sama temasuk manajemen kekayaan intelektual serta menentukan requirements agar hasil riset kolaboratif ini dapat diimplementasikan menjadi program skala nasional, khususnya mendukung program MBG.

Baca Juga: Negara Superpower ini Juga Konsumi Minyak Sawit dalam Struktur Konsumsi Minyak Nabati

Baca Juga: 6 Keunggulan Minyak Sawit sebagai Kebutuhan Penting bagi Masyarakat Dunia

“Diharapkan model pionir collaborative research antara pihak MAKSI dan PT Kimia Farma Tbk dalam produk suplemen kesehatan berbasis kelapa sawit ini dapat menjadi tonggak sejarah baru pengembangan bidang industri agro yang masih terbuka lebar dan potensial dieksplorasi mendalam hingga sampai pada skala industri komersial,” pungkas Putu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Istihanah
Editor: Istihanah

Advertisement

Bagikan Artikel: